Tahun Politik Tidak Melemahkan Investasi - Sektor Energi

NERACA

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) menyebutkan meski 2014 memasuki tahun politik. Hanya saja melihat situasi yang kondusit jelang pemilihan umum (Pemilu) membuat investor di sektor energi masih memberikan kepercayaan besar, para investor masih yakin berinvestasi di Indonesia.

"Meski tahun politik para investor masih percaya untuk investasi di Indonesia terutama untuk sektor energi Karena itu investor ESDM tidak mengendorkan investasinya. Mereka tetap mengerjakan projeknya tanpa menunggu pencoblosan," kata Jero di  Jakarta, kemarin.

Menurut Jero, investor memandang kemananan Indonesia cukup stabil meski mendekati masa pemilihan umum. Tak seperti negara lain yang rusuh saat menjelang pesta demokrasi. "Investor berpersepsi tinggal dua minggu lebih sedikit mau pemilu kok baik-baik saja negeri kita. Ini luar biasa. Kalau di negara lain, enam  bulan sebelum pemilu sudah tegang," imbuhnya.

Tentu saja ini menunjukkan masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi, sehingga tidak mudah terpancing provokasi. "Artinya demokrasi kita mulai matang. Rakyat kita mulai dewasa. Pemilu ya pemilu, coblos ya coblos, tidak rusuh. Ini keberhasilan pembangunan dibidang demokrasi," paparnya.

Sedangkan pemerintah menargetkan investasi sektor ESDM tahun 2014 dapat mencapai US$ 38,82 miliar. Target ini naik dibandingkan pencapaian investasi tahun 2013 sebesar US$ 31,67 miliar.  

 

“Meski tahun 2014 merupakan tahun politik atau pemilu, Menteri ESDM optimis target tersebut dapat tercapai karena investor sektor ESDM terutama minyak dan gas bumi, tidak akan terpengaruh karena bisnis migas merupakan bisnis jangka panjang , nvestor tetap semangat untuk investasi,” ujarnya.

Sedangkan menurut Direktur Jenderal  Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro mengatakan, penerimaan negara dari migas tahun 2014 ditargetkan  mencapai Rp 286,02 triliun. Sedangkan realisasi penerimaan tahun 2013 sekitar Rp 305,57 triliun, di atas target Rp 267,12 triliun.

Dalam raker tersebut, Menteri ESDM memaparkan, target produksi/lifting minyak bumi tahun 2014 sebesar 870.000 barel per hari. Realisasi 2013 825.000 barel per hari, di bawah target 840.000 barel per hari. Sedangkan produksi gas bumi 2014 ditargetkan 1.240.000 barel setara minyak per hari. Realisasi 2013 mencapai 1.441.000 barel setara minyak per hari atau  di atas target 1.240.000 barel setara minyak per hari.

Harga minyak bumi 2014 ditargetkan US$ 105 per barel. Realisasi harga minyak bumi 2013 sebesar US$ 105,82 per barel. Volume BBM bersubsidi 2014 sebesar 48 juta KL. Realisasi 2013 sebesar 46,83 juta KL atau terjadi penghematan 1,4 juta KL. Subsidi BBM/LPG tahun 2014 ditargetkan Rp 210,73 triliun. Sedangkan realisasi subsidi BBM/LPG tahun 2013 sebesar Rp 210 triliun. [agus]

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…