Optimalkan Gas Bumi - PGN Luncurkan Program PGN Sayang Ibu

NERACA

Jakarta – Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat luas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) meluncurkan program PGN Sayang Ibu yang merupakan program pemasangan satu juta sambungan gas rumah tangga di seluruh Indonesia. Program tersebut diluncurkan langsung Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Perumnas Klender, Jakarta Timur.

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan, program PGN Sayang Ibu diluncurkan untuk mempercepat penyaluran gas bumi ke rumah tangga. “Untuk memperkuat ketahanan energi nasional, pemanfaatan gas bumi merupakan solusi yang paling tepat. Sebagai energi baik, gas bumi sangat aman, murah dan ramah lingkungan, sangat cocok untuk energi keluarga Indonesia,”ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (25/3).

Dia menuturkan, program tersebut dimulai tahun ini dan akan berkelanjutan pada tahun-tahun sebelumnya. Disebutkan, program perluasan pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga ini, sejalan dengan visi Menteri BUMN Dahlan Iskan di dalam pengelolaan energi nasional, di mana ke depan gas bumi harus bisa diproyeksikan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Sebab, potensi gas Indonesia lebih besar dari minyak mentah.

Kata Hendi, selama puluhan tahun PGN beroperasi, belum pernah ada laporan mengenai kecelakaan yang terjadi pada pelanggan rumah tangga. Dari sisi harga, gas bumi PGN lebih terjangkau. Sebagai perbandingan, sebuah rumah tangga yang menggunakan satu tabung elpiji 12 kilogram dengan harga sekitar Rp 100.000, bila menggunakan gas bumi PGN hanya membayar kurang lebih Rp 40.000.

Maka dengan penghematan tersebut, industri rumahan juga akan sangat tertolong dan berkembang. Selain itu gas bumi juga produk nasional dari dalam perut bumi Indonesia. Ini berbeda dengan elpiji yang sebagian besar masih diimpor. Rumah tangga adalah pelanggan terbesar PGN.

Saat ini PGN melayani sekitar 100 ribu pelanggan rumah tangga. Dalam rangka program pemasangan satu juta unit rumah tangga itu, tahun ini PGN mengidentifikasi penambahan sekitar 10 ribu sambungan baru di wilayah Jabodetabek. Jumlah tersebut bisa bertambah secara signifikan apabila mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memungkinkan PGN mempercepat penyediaan infrastrukturnya.  Mulai dari masyarakat, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, baik itu dalam hal kemudahan perijinan maupun kepastian alokasi gas bumi. “Dukungan dari berbagai pihak tersebut menjadi katalis utama bagi percepatan pemerataan penggunaan gas bumi bagi masyarakat,” kata Hendi Prio Santoso.  

Rumah tangga adalah salah satu sektor pelanggan PGN. Sektor lainnya adalah industri, komersial, usaha kecil menengah dan lainnya. Penyaluran gas bumi ke pelanggan baru baik itu ke rumah tangga maupun industri dan usaha kecil merupakan upaya percepatan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…