Kota Sukabumi - STIE-STIMIK PASIM Mewisuda 232 Sarjana Berjiwa Wirausaha

Sukabumi -  Dalam teori apa pun, tidak ada perguruan tinggi yang  bisa menciptakan lulusannya seketika menjadi enterpreneur setelah lulus. Tapi, harus  memiliki pengalaman dan modal dana. Untuk itu, setelah lulus dari teori harus mencari  pengalaman lapangan terlebih dulu, baru kemudian berwirausaha setelah memiliki modal yang cukup. Hal tersebut dikatakan Pimpinan STIE-STIMIK PASIM Sukabumi, Fajar Laksana, usai mewisuda 232 sarjana baru di Gedung Anton Sudjarwo, Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polisi Republik Indonesia (STUKPA Lemdikpol Polri ), Kota Sukabumi, Kamis, (20/3). Acara  tersebut dihadiri Walikota Sukabumi HM Muraz.

Fajar mengatakan,  modal dana tanpa dibarengi pengalaman usaha bisa bangkrut. Makanya, dibutuhkan pengalaman dan modal membuat seorang wirausaha cepat mandiri. Untuk itu, perguruan tinggi yang dikelolanya bukan hanya sebagai pencetak sarjana yang mengusai ilmu ekonomi. Tapi juga  sebagai lembaga yang mengembangkan usaha. Bahkan, dibutuhkan  ratusan pelaku usaha baru sebagai plasma  usaha yang tengah dikembangkan perguruan tinggi tersebut. “Kami butuh 100 orang pegawai untuk pengembangan usaha minimarket,” katanya.

Fajar mengungkapkan, lulusan STIE-STMIK tidak kesulitan dalam mencari peluang kerja. Hal itu berkat kerjasama perguruan tinggi tersebut dengan sejumlah perusahaan. Setelah lulus, para alumni diberi kesempatan untuk mengisi lowongan pekerjaan. “Ada puluhan perusahaan mitra yang siap menampung lulusan STIE-STMIK PASIM,” jelas dia. 

Fajar menjelaskan, perguruan tinggi tersebut memiliki misi mencetak lulusan yang berjiwa entrepreneurship. Sehingga, selama menimba ilmu di bangku kuliah, dibekali dengan teori kewirausahaan.

Namun, yang harus dipahami, kata dia, dibutuhkan pengalaman setelah menguasai ilmu tersebut. Sebab, pengalaman merupakan salah satu modal untuk membangun kewirausahaan. “Setelah bekerja, seseorang yang memiliki ilmu akan lebih mudah beradaptasi untuk mentransformasikan ilmunya ke dunia kerja. Ini perbedaan dengan yang tidak kuliah,” papar Fajar.

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…