CIMB Niaga Tawarkan "Program Bebas Pilih Bunga" KPR

NERACA

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk terus menghadirkan sejumlah program unggulan bagi nasabah produk kredit kepemilikan rumah (KPR). Salah satunya adalah “Program Bebas Pilih Bunga”. Program ini memungkinkan nasabah memilih skema KPR dengan pilihan bunga fixed/tetap yang kompetitif. CIMB Niaga berharap, program ini mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan KPR CIMB Niaga di 2014.

Head of Consumer Lending CIMB Niaga, Tony Tardjo mengemukakan, tahun ini masih menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan, termasuk industri KPR. Di tengah kondisi ini, nasabah KPR cenderung menginginkan situasi yang pasti, termasuk dalam hal pembayaran angsuran KPR-nya.

“Kami memahami kondisi yang terjadi saat ini, untuk itu CIMB Niaga terus berupaya meningkatkan pelayanannya kepada nasabah, salah satunya dengan menghadirkan Program Bebas Pilih Bunga,” kata Tony di Jakarta, Selasa (18/3).

“Program Bebas Pilih Bunga” tersedia dalam empat skema pilihan, yaitu fixed 1 tahun (bunga 9,88% per annum), 2 tahun (bunga 9,99% per annum), 3 tahun (bunga 10,88% per annum), dan 5 tahun (11,88% per annum). Setelah program berakhir, nasabah akan dikenakan suku bunga yang berlaku di pasar. Program berlaku untuk produk KPR X-Tra Manfaat, KPR X-Tra Dinamis, dan KPR X-Tra Cash (khusus refinancing).

Melalui skema cicilan tetap setiap bulan ini, lanjut Tony, nasabah menjadi lebih mudah mengatur perencanaan keuangannya. Ini karena nasabah sudah mengetahui besarnya angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya, sehingga dapat menggunakan sisa dananya untuk keperluan lain.

Tony menambahkan, tawaran “Program Bebas Pilih Bunga” berlaku hingga akhir Maret 2014, namun program dapat diperpanjang apabila animo masyarakat terus meningkat. Ke depan, CIMB Niaga akan terus melakukan inovasi dan meluncurkan program-program menarik serta produk baru yang memberikan nilai tambah bagi nasabah KPR CIMB Niaga.

Per 31 Desember 2013, CIMB Niaga telah menyalurkan KPR sebesar Rp22,41 triliun. Angka ini tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama di 2012 sebesar Rp20,66 triliun. [rin]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…