Depok - Prestasi yang diraih Pemerintah Kota Depok dalam membaiknya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga mencapai 80,2, merupakan suatu yang boleh disambut baik dengan senyuman. Demikian keterangan yang diperoleh NERACA, saat BPS menyajikan hasil surveinya di Balaikota Depok, kemarin.
Dalam kesempatan ini, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail, Camat, Lurah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyimak hasil survei IPM dan Indeks Kesejahteraan Rakuyat (Inkesra) Kota Depok Tahun 2013. Juga Kepala Bappeda Kota Depok Drg. Hardiono, yang mendampingi BPS Pusat Dr.Subagio Dwijosumomo dan Kepala BPS Depok Tata Jumantara. "Kegiatan ini sebagai Sosialisasi IPM, inkersra 2013 yangdiperoleh berkat kerjasama antara Bappeda Kota Depok, dibantu oleh BPS Kota Depok," tutur Hardiono.
Sementara. Walikota Depok menghimbau kepada Kepala OPD, Camat dan Lurah yang hadir dalam acara ini, agar menyimak dengan baik, dan melihat hasil survei, dapat direspon dengan baik untuk mengetahui capaian kita.
Dikatakan, kinerja kita, dari gambaran indikator di masyarakat nantinya angka dari indikator tersebut di evaluasi agar mempertahankan atau semakin meningkatkan kinerja. "Demi mewujudkan Kota Depok yang maju yang sejahtera," ujar Walikota. Angka tersebut juga dapat dijadikan pedoman, dalam menyusun rencana kerja di 2014, dan evaluasi 2014, agar kita semakin baik lagi.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan BPS Kota Depok, IPM tahun 2013, menggunakan metode yang sudah ada dalam penghitungannya. Sementara tahun 2014 nantinya akan menggunakan metode penghitungan yang baru. "Metodologi penghitungan IPM dengan cara yang baru, agar perlu diketahui oleh aparatur Pemerintah Kota Depok," tutur Ka BPS Kota Depok Tata Jumantara.
Dijelaskannya, perlu dilakukan Bimtek strategi, Penghitungan IPM, tentang metode baru tersebut, agar kinerja semakin baik. IPM Kota Depok tahun 2013 adalah 80,2. "Angka tersebut dapat disebut sebagai senyum prestasi Kota," ungkap Tata Jumantara menilai.
Sementara Perwakilan BPS pusat, Dr.Subagio Dwi Josumomo, SE, MA mengatakan, IPM merupakan salah satu indikator yang menggambarkan keadaan kualitas pembangunan masyarakat. Yang diukur dari beberapa indikator: yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi. "Kota Depok tahun 2013 berhasil diperoleh angka IPM nya yaitu 80,2, angka yang baik untuk sebuah Kota," katanya.
Dijelaskan, Angka Harapan Hidup diukur dari rata-rata umur panjang di Kota Depok, sedangkan angka Tingkat Ekonomi diukur dari tingkat pengeluaran. Metode yang baru juga masih penyesuaian dalam penggunaannya, untuk 2013, dan 2014 data boleh dihitung dengan metode lama juga metode baru. Kedua hasil angka survei menggunakan kedua metode (metode lama, dan baru) masih boleh dilakukan. "Namun, pada 2014, metode dengan penghitungan yang baru harus dilakukan," tegas Subagiop mengingatkan.
Dari paparan BPS kota Depok dikemukalkan hasil survei berdasarkan data BPS Kota Depok, diketahui angka Kepadatan Penduduk 9,798, Angka harapan Hidup (AHH) 73,46, Angka Melek Huruf (AMH) 99,04, Rata-rata lama Sekolah 11,05, PPP 657,38 , dan menghasilkan IPM 80,02 dari penghitungan rumus yang sudah ada.
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…