Menjajal Bisnis Salon dan Spa Anak

Setiap hari angka kelahiran anak terus bertambah. Disadari atau tidak, kondisi itu membuahkan peluang usaha tersendiri. Di antaranya adalah bisnis untuk pelayanan bayi dan anak-anak, seperti misalnya salon dan spa khusus bayi.

NERACA

Memang yang namanya anak-anak seringkali sangat sulit jika disuruh memotong rambut, mereka selalu ketakutan kala memasuki sebuah salon. Rizka misalnya, anaknya bernama Haekal yang berusia 3 tahun itu selalu menangis kala dipotong rambutnya. Kontan Rizka seringkali membiarkan rambut putranya panjang.

“Kalau Haekal mah susah untuk disuruh cukur rambut, padahal kita kan menginginkan putra kita tampil rapih. Jangankan untuk dipotong rambutnya, baru masuk salon atau barbershop saja dia sudah menangis jejeritan,” kata ibu muda berparas cantik itu.

Kisah Rizka ini rasanya banyak pula dirasakan ibu-ibu lainnya, mereka seringkali kewalahan membujuk anak-anak mereka untuk mencukur rambut. Maklum banyak anak-anak yang cepat merasa bosan ketika berada di salon orang dewasa. Karena di sana tidak ada yang mampu membuat mereka tertarik.

Nah hal itulah yang kini coba dimanfaatkan oleh para pengusaha salon anak. Mereka menyediakan bukan hanya fasilitas untuk mencukur, tetapi juga aneka mainan agar anak kerasan berada di dalamnya dan melalui proses pencukuran dengan cara yang menyenangkan. Sebut saja Kiddy Cuts dan Roi&Reine. Keduanya, menampilkan hal-hal yang menyenangkan bagi anak-anak.

“Anak-anak butuh bermain terlebih dahulu sebelum dipotong rambutnya. Untuk bayi usia di bawah tiga tahun (batita) misalnya, senang bermain balon atau semprotan air. Sedangkan, usia di atasnya diberi mainan mainan lainnya,” kata Farhan, salah seorang karyawan sebuah salon dan spa anak di bilangan Kelapa Gading.

Itu baru urusan rambut anak belum lagi hal lainnya, seperti pijat bayi dan anak misalnya mereka (bayi dan anak-anak) juga memerlukan tukang pijat khusus, yang dapat membuat peredaran darah mereka menjadi lebih baik dan tentunya akan lebih menyehatkan anak-anak. Nah, kini banyak salon anak telah menyediakan layanan ini sebagai layanan one stop servis.

Jadi, selain mereka memberikan layanan cukur rambut, mereka juga memberi layanan lainnya laiknya untuk orang dewasa. Seperti baby hidrotheraphy, manipedicure, creambath dan pijat.  Harga yang ditawarkan tentu sangat bervariasi, mulai dari harga Rp50 ribu hingga Rp1 juta.

Analisis Investasi

Dengan tarif yang disebutkan tadi, tak heran jika usaha ini mampu menghasilkan omzet sebesar Rp50 juta-Rp60 juta perbulan. Tak heran jika banyak kalangan yang kini tengah membidik usaha salon dan sap anak sebagai lahan bisnis yang sangat menjanjikan.

Untuk memulai pun tidaklah sulit. Karena untuk memulai bisnis ini ada dua cara, yakni dengan cara membuka sendiri dan melalui jalur waralaba. Kalau Anda berpengalaman tentu alangkah lebih baik jika Anda membuka sendiri usaha salon dan spa anak. Sementara kalau Anda minim pengalaman rasnya lebih baik mengikuti program waralaba, karena dengan waralaba Anda akan dimudahkan dalam mengelola bisnis ini.

 

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…