Lepas 919,2 Juta Saham - BTPN Kantungi Dana Segar Rp 5,9 Triliun

NERACA

Jakarta – Ketatnya persaingan industri perbankan dalam negeri, memaksa pemegang saham berlomba-lomba menyuntikkan modal untuk meningkatkan dan memperkuat  likuiditas modal. Hal inilah yang dilakukan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan mendatangkan investor baru.

Melalui Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), BTPN mendapatkan dana segar sebesar Rp 5,98 triliun melalui pembelian saham perseroan sebanyak 919,2 juta saham atau 15,74% PT Bank Tabungan Nasional Tbk (BTPN) pada harga Rp6.500 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Disebutkan, dengan selesainya transaksi tersebut, total kepemilikan saham SMBC bertambah dari 24,26% menjadi 40%. Maka dengan rampungnya proses transaksi ini, BTPN memiliki dua pemegang saham pengendali yang kredibel dan terpercaya, yakni TPG Nusantara S.a.r.l dan SMBC. Keberadaan dua pemegang saham pengendali diyakini akan memberikan dampak positif atas kinerja BTPN,”Manajemen BTPN menyambut gembira selesainya transaksi pembelian saham ini. Hal ini merupakan salah satu fase terpenting perjalanan BTPN memajukan industri keuangan tanah air. Bergabungnya SMBC menjadi pemegang saham pengendali akan memperkuat bisnis BTPN utamanya dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia,”kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng.

Manajemen juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh regulator yang baik secara langsung maupun tidak langsung berperan atas diberikannya izin ini. Dalam proses ini, sejak awal, para pemegang saham terus berkoordinasi dan senantiasa memenuhi semua ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk di antaranya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jerry menambahkan, ke depan sesuai dengan komitmen SMBC, BTPN akan secara konsisten meneruskan dan mengembangkan fokus bisnis dan layanan perbankan kepada segmen mass market. Namun demikian, dengan dukungan dan sinergi SMBC, BTPN juga mengharapkan membuka peluang mengeksplorasi bisnis-bisnis lain yang selama ini belum dilakukan, tanpa meninggalkan bisnis inti di segmen mass market,”Kehadiran SMBC sebagai pemegang saham pengendali diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi pengembangan bisnis, karena SMBC memiliki expertise dan experience yang akan mendorong BTPN untuk semakin maju dan berkembang menjadi lebih besar lagi,” ujar Jerry.

Sekedar informasi, Sumitomo Mitsui pada Mei tahun lalu telah melakukan transaksi pembelian sekitar 24,26 persen saham BTPN, di mana 16,78 persen berasal dari TPG Nusantara dan 7,39% melalui pasar modal. Sebanyak 24,26% saham atau setara 1,42 miliar lembar saham dipatok pada harga Rp6.500 per lembar, sehingga dana yang dikeluarkan Sumitomo Mitsui untuk membeli saham BTPN di TPG Nusantara mencapai Rp9,2 triliun.

Dengan selesainya transaksi ini, maka pemegang saham BTPN menjadi TPG Nusantara 25,88%, Sumitomo Mitsui 40% dan sisanya 34,12% dimiliki publik. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…