RS Bunda Jakarta Luncurkan Sistem SPGDT

Demi mendukung pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Bunda Jakarta baru-baru ini memperkenalkan tiga layanan kesehatan sekaligus, yang tergabung dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dalam menangani kasus-kasus gawat darurat (emergensi) di bidang medis melalui pelayanan yang cepat, dan tepat, baik itu pra RS, intra RS, dan antar RS.

“Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan dengan sistem terpadu sangat penting, terutama dalam menolong seseorang yang membutuhkan bantuan cepat. Tujuan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) adalah tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat,” tutur direktur RS Bunda Jakarta, dokter Didit Winnetow saat memperkenalkan layanan Emergency Response (ER) di Jakarta, Kamis (13/3/14).

Menurutnya standar terbaru dalam penanganganan kegawatdaruratan medis dihadirkan melalui ambulans 24 jam, instalansi gawat darurat (IGD), dan unit perawatan intensif (ICU). “Standar baru tersebut didukung dengan teknologi dan tim medis yang kompeten. Sarana ini bisa menekan angka kematian dan kesakitan pasien," ungkapnya.

Sementara Litacha Tampon, tim dokter dari ER Indonesia Healthcare Assiatance, menjelaskan urut-urutan SPGDT sebagai berikut, ada seseorang jatuh sakit (gawat darurat), pihak keluarga telepon rumah sakit, lalu pasien dijemput dengan ambulans (Emergency Medical Service/EMS) dibawa ke rumah sakit, karena sesuatu hal pasien dirujuk lagi ke rumah sakit lain dengan EMS. Untuk menghubungi rumah sakit lain ini ditangani oleh rumah sakit pertama.

"Jadi pelayanan terpadu, si pasien benar-benar ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit bersangkutan. Dalam sistem SPGDT ini dikembangkan penanggulangan di tempat kejadian, transportasi ke sarana kesehatan yang lebih memadai, penyediaan sarana komunikasi, rujukan ilmu, pasien, dan tenaga ahli, upaya PPGD di tempat rujukan (IGD dan ICU), dan upaya pembiayaan penderita,” tuturnya.

Selain layanan ambulans, PT ER Indonesia menurutnya sudah lebih dulu dikenal dengan layanan Neonatal & Children Emergency Transport. Layananan itu berupa evakuasi medis bayi baru lahir dan anak-anak yang sedang dalam kondisi kritis, baik untuk rujukan dalam kota, antarkota, dan luar negeri oleh tim medis dari NICU sekaligus PICU RS Bunda Group.

PT ER Indonesia juga menawarkan layanan Critical Care Emergency Transport. Yaitu, layanan evakuasi medis pasien dewasa yang sedang dalam kondisi kritis, baik untuk rujukan dalam kota, antarkota, dan luar negeri oleh tim medis yang bersertifikasi di bidang kegawatdaruratan dan perawatan intensif. 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…