Muhammadiyah akan Terbitkan Uang Elektronik - Miliki Aset di Atas Rp20 triliun

NERACA

Jakarta - Pengurus Pusat Muhammadiyah memiliki potensi ekonomi yang sangat besar dalam mendorong laju ekonomi umat. Oleh karena itu, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pengurus Pusat Muhammadiyah akan menerbitkan uang elektronik (e-money) Muhammadiyah sebagai uang komunitas untuk bertransaksi.

“Penerbitan uang elektronik ini sejalan dengan program lembaga-lembaga keuangan negara seperti Otoritas Jasa Keuangan maupun Kementerian Keuangan,” Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafrudin Anhar di Jakarta, Selasa (11/3).

Keinginan Muhammadiyah ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat ini Muhammadiyah memiliki total aset lebih dari Rp20 triliun, yang antara lain, terdiri dari sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi dan aspek sosial. Dari segi pendidikan misalnya, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) memiliki 3.370 TK, 2901 SD/MI, 1.761 SMP/MTs, 941 SMA/MA/SMK, 67 Pondok Pesantren, dan 167 perguruan tinggi. Sementara sektor kesehatan tercatat sebanyak 47 Rumah Sakit (PKU), 217 Poliklinik, 82 klinis bersalin.

Adapun untuk sektor ekonomi, Muhammadiyah memiliki 1 bank syariah dengan saham 2,5 %, 26 BPR/BPRS dan 275 BMT/BTM, 1 Induk Koperasi BTM, 81 Koperasi Syariah, 22 Minimart dan 5 kedai pesisir. Demikian juga pada wilayah sosial, di mana Muhammadiyah memiliki lebih 400 buah panti asuhan dan rumah singgah.

Untuk menyukseskan penerbitan e-money akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pengurus Pusat Muhammadiyah dan seminar nasional yang bertema “Menggagas Format E-Money Muhammadiyah Menuju  Financial Inclusion dan Less Cash Society”, yang diselenggarakan pada 18-20 April 2014 di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta.

Khusus seminar nasional, lanjut Anhar, akan dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa sebagai keynote Speech serta para narasumber Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman Darmansyah Hadad, Ahmad Riawan Amin selaku Penasehat Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pengurus Pusat Muhammadiyah, Aries Mufti sebagai Ketua Umum Absindo, dan Benny Witjaksono, Direktur Utama Bank Mega Syariah. [ardi]

BERITA TERKAIT

Jasa Raharja Berikan Santunan ke Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

  NERACA Jakarta – PT Jasa Raharja memberikan uang santunan kepada 12 orang korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 masing-masing…

Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Sebabkan Pelemahan Rupiah

  NERACA Jakarta – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan…

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Jasa Raharja Berikan Santunan ke Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

  NERACA Jakarta – PT Jasa Raharja memberikan uang santunan kepada 12 orang korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 masing-masing…

Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Sebabkan Pelemahan Rupiah

  NERACA Jakarta – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan…

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia…