Laba Adaro Energy Tergerus Hingga 40%

NERACA

Jakarta –Lesunya harga batu bara di pasar internasional memberikan pengaruh terhadap kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Pasalnya, sepanjang tahun 2013, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih hingga 40% menjadi hanya US$ 229 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (11/3).

Selain itu, Adaro juga mencatat pendapatan usaha sebesar US$ 3,285 miliar dengan beban pokok pendapatan US$ 2,546 miliar di akhir 2013. Kemudian core earnings akhir 2013, tidak termasuk komponen akuntansi non operasional, turun 36% menjadi US$ 284 juta.

Pada tahun yang sama Adaro mencapai rekor produksi tahunan tertinggi dan mencapai rentang atas dari panduan yang ditetapkan pada rentang 50Mt sampai 53Mt, atau tumbuh 11% secara tahunan menjadi 52,3 Mt dari 47,2 Mt. Produksi triwulan IV-2013 sebesar 13,59 Mt merupakan rekor tertinggi kedua untuk produksi triwulanan.”Adaro berhasil mencapai target tahun 2013 di tengah-tengah kondisi makro yang sulit. Aktivitas operasional berjalan dengan baik dan pada tahun 2013 ini Adaro mencatat dengan rekor tertinggi untuk produksi sebesar 52,3 Mt," kata Presiden Direktur dan CEO  PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir.

Belanja modal turun 66% menjadi US$ 165 juta, sejalan dengan target perusahaan yang ditetapkan pada rentang US$ 150 juta sampai US$ 200 juta. Adaro mencapai rekor tertinggi produksi tahunan tanpa adanya pengeluaran untuk alat berat.

Adaro terus menurunkan posisi utang dan mengurangi utang berbunga sebesar 9% menjadi US$ 2,221 miliar sehingga rasio utang bersih terhadap EBITDA menjadi 1,87x dan rasio utang bersih terhadap ekuitas menjadi sebesar 0,48x per akhir 2013.

Sebagai informasi, tahun ini PT Adaro Energy Tbk menargetkan dapat mencapai volume produksi sebesar 54-56 juta ton dengan nisbah kupas yang direncanakan 5,78 kali. Kemudian untuk belanja modal, perseroan menganggarkan dana lebih besar dibandingkan tahun lalu, yaitu sekitar US$200 juta sampai US$250 juta. Dana modal belanja ini antara lain untuk meningkatkan produksi batu bara sepanjang 2014 dan untuk menyelesaikan beberapa proyek yang sedang berjalan seperti konstruksi jalur pengangkutan dan jembatan, serta menyelesaikan kontrak pembersihan lahan, pekerjaan tanah dan pekerjaan awal untuk permukaan tanah.

Belum lama ini, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Alam Tri Abadi (ATA) telah menandatangani akta jual beli saham untuk mendivestasikan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Servo Meda Sejahtera (SMS) sebanyak 35% dengan nilai US$25,13 juta. Jumlah tersebut merupakan total dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SMS atau sebanyak 360.500 lembar saham. Saham tersebut dijual kepada dua pihak, yaitu PT Perusahaan Palembang Investama sebanyak 216.300 lembar saham senilai US$15,08 juta, dan PT Energi Karya Persada sebanyak 144.200 lembar saham senilai US$10,05 juta. (kam)

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…