Targetkan Penjualan Rp 6 Triliun - BSD Pacu Pertumbuhan Lebih Agresif

NERACA

Jakarta – Jika tahun ini industri properti diprediksikan bakal lesu, sebaliknya bagi PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menjadi tahun untuk terus ekspansi bisnis. Walaupun diakui, momentum pemilu dan kebijakan LTV juga mempengaruhi bisnis perseroan berjalan lebih cepat lagi.

Oleh karena itu, perseroan tahun ini memasang target yang konservatif tetapi tetapi tetap agresif. Perseroan menargetkan perolehan marketing sales untuk 2014 sebesar Rp6 triliun atau tumbuh 11% dibanding 2013 yang hanya berkisar Rp5,4 triliun,”Target kita tahun ini bisa Rp6 triliun atau tumbuh 11% dari tahun lalu kan pendapatan kita dari marketing sales sebesar Rp5,4 triliun,”kata Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya di Jakarta, Senin (10/3).

Dikatakan Hermawan, di 2013 secara total perseroan sebenarnya telah mencatatkan realisasi marketing sales sebesar Rp7,3 triliun. Namun demikian, dari angka tersebut, Rp1,9 triliun-nya merupakan marketing sales yang tidak terjadi setiap tahun."Sebenarnya kita di 2013 berhasil Rp7,3 triliun. Tapi itu kan karena ada transaksi penjualan lahan di BSD city yang senilai Rp1,9 triliun. Itu enggak kita hitung dulu karena itu kan transaksi khusus yang tidak terjadi setiap tahun. Jadi supaya sebanding, jadi yang kita hitung yang pertumbuhan organik aja, yang Rp7,3 triliun dikurang Rp1,9 triliun, jadi di 2013 yang kita catat ada Rp5,4 triliun," papar dia.

Sementara, terkait strategi pertumbuhan marketing sales, lanjut dia, segmen komersial didaulat sebagai kontributor utama dengan target proyeksi pertumbuhan hingga 90% menjadi Rp2,9 triliun pada tahun ini. Segmen tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu pertumbuhan marketing sales 2014.

Kata Hermawan, pada 2013 segmen tersebut baru berkontribusi 21% dari total marketing sales. Segmen tersebut akan di dorong pertumbuhannya sebesar tiga kali lipat sehingga mampu berkontribusi sebanyak 48% dari total target marketing sales Rp6 triliun pada 2014.

Dia menambahkan, komposisi antara segmen residensial dan komersial di 2014 diharapkan menjadi lebih berimbang dan memperkuat struktur model bisnis serta pendapatan perseroan. Di mana, unit properti yang termasuk dalam segmen komersial di antaranya meliputi lahan komersial, rumah toko, perkantoran, apartemen/kondomium dan pergudangan.

Lahan komersial yang berada di kawasan BSD City, lanjut dia, diproyeksikan menjadi kontributor terbesar dengan angka penjualan Rp2,48 triliun atau 41% dari total segmen komersial,”Target penjualan segmen komersial diproyeksikan tumbuh 63 persen pada tahun ini. Perseroan juga akan meluncurkan beberapa unit komersial di luar BSD City untuk memperkuat portopel proyek dan kinerja perseroan pada 2014," pungkas Hermawan.

Tahun ini, perseroan juga mengalokasikan belanja modal sebesar Rp3 triliun. Disebutkan, alokasi dana capex tersebut sama dengan alokasi capex dengan tahun sebelumnya. Dana investasi akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur proyek-proyek yang dijalankan perusahaan serta untuk pembebasan lahan. (bani)




BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…