Laba Bersih Bina Buana Raya Tergerus 24,2%

NERACA

Jakarta- PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) mencatatkan laba bersih sebesar US$5,3 juta pada tahun 2013, turun 24,2% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai US$7 juta. Terjadinya penurunan laba bersih perseroan, antara lain dipicu kenaikan beban langsung sebesar 30,9%, atau menjadi US$23,7 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$18,1 juta.

Informasi tersebut disampaikan manajemen perseroan dalam laporan keuangan yang diterbitkan, Senin (10/3). Disebutkan, sepanjang tahun lalu pendapatan emiten pelayaran ini mengalami peningkatan sebesar 8,4%, atau menjadi US$37,2 juta dari sebelumnya sebesar US$34,31 juta.

Di sisi lain, perseroan juga berencana melanjutkan aksi buyback sahamnya sebanyak-banyaknya 250 juta lembar. Dana yang akan digunakan untuk aksi korporasi ini akan diambil dari saldo laba yang belum ditetapkan penggunaannya. Tercatat, saldo laba perseroan pada akhir Desember 2013 sebesar US$16.874.979, di mana perseroan akan menggunakan sekitar US$4 juta untuk mendanai buyback saham tersebut.

Untuk buyback saham ini rencananya akan berlangsung mulai 25 Maret hingga 24 September 2014 mendatang. Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja bisnisnya di bidang jasa angkutan batu bara, perseroan berencana mendatangkan dua kapal AHTS (Anchor Handling Tug Supply) pada tahun 2014 ini.  

Rencana pembelian dua kapal AHTS ini sendiri disebut-sebut telah masuk dalam anggaran belanja modal perseroan tahun lalu. “Kami berencana membeli dua buah kapal AHTS yang dananya berasal dari dana IPO, kas internal maupun eksternal yang berasal dari bank, saat ini ada beberapa bank, bisa lokal dan international bank,” kata Direktur Utama BBRM Loa Siong Bun.

Tercatat, dari hasil dana IPO yang diperoleh perseroan sebesar 131,83 miliar, perseroan telah merealisasikan dana tersebut untuk pembelian dua unit kapal AHTS 59,32 miliar, pembayaran 30% obligasi konvensi I Rp64,59 miliar, dan modal kerja sebesar Rp7,90 miliar.

Dua unit kapal AHTS 9000 BHP memiliki kemampuan tarik mencapai 115 ton. Nilai investasi satu unit kapal sekitar US$ 20-25 juta. Kapal tersebut dibeli dari Marcopolo Shipyard dengan kapasitas 8.000 hour power. Saat ini BBRM memiliki tiga unit kapal AHTS, dua unit kapasitas 8.000 horse power, satu unit 5.400. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…