Awal Pekan, IHSG Berpeluang Menguat

NERACA

Jakarta – Jum’at akhir pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah tipis 1,967 poin (0,04%) ke level 4.685,890. Sementara Indeks LQ45 turun tipis 1,856 poin (0,24%) ke level 786,686. Indeks BEI  yang sudah menguat tajam, akhirnya bergerak terkoreksi seiring aksi jual investor yang memasuki jenuh beli.

Menurut analis Trust Securities, Reza Priyambada, pergerakan indeks BEI pada akhir pekan mendatar menyusul sebagian pelaku pasar mencoba untuk merealisasikan keuntungannya setelah saham-saham di dalam negeri sempat menguat cukup baik.

Dia mengatakan bahwa tekanan indeks BEI juga cenderung terbatas menyusul pelaku pasar asing yang masih mengambil posisi beli saham, “Tercatat, investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) senilai Rp112,5 miliar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kata dia, potensi kenaikan dapat terjadi jika didukung pergerakan bursa saham global yang dapat positif. Jika tidak, maka tetap mewaspadai potensi penurunan akibat aksi ambil untung. Sementara analis Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja memperkirakan, indeks BEI Senin awal pekan akan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan menguat di level 4.650--4.730 poin,”Pergerakan indeks BEI awal pekan depan akan dipengaruhi oleh data cadangan devisa Indonesia periode Februari 2014, hal itu akan memberikan sentimen tambahan terhadap indeks," kata dia.

Dari eksternal, lanjut dia, pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh data-data AS diantaranya neraca perdagangan AS defisit, dan data 'nonfarm payrolls', serta data 'unemployment rate' AS. Perdagangan Jum’at akhir pekan kemarin, berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 226.321 kali pada volume 5,419 miliar lembar saham senilai Rp 7,594 triliun. Sebanyak 149 saham naik, 126 saham turun, dan 88 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pada penutupan perdagangan. Investor masih menunggu data terbaru tenaga kerja di Amerika Serikat (AS). Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement Tunggal Prakarsa (UNTR) naik Rp 450 ke Rp 22.500, Goodyear (GDYR) naik Rp 450 ke Rp 18.700, Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 400 ke Rp 10.300, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 200 ke Rp 15.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 19.400, HM Sampoerna (GGRM) turun Rp 300 ke Rp 69.200, Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) turun Rp 300 ke Rp 4.200, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 275 ke Rp 9.250.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menguat 8,7 poin (0,19%) ke 4.696,595 dari pembukaan pagi tadi yang di level 4.700,415. Sebanyak 173 saham menguat, 95 saham melemah, dan 90 saham bergerak stagnan. menutup perdagangan siang ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp4,38 triliun dari 3,07 miliar saham diperdagangkan.

Sementara di Asia, dibuka mayoritas kembali menghijau. Straits Times naik ke 3.134 dan Nikkei menguat 93 poin atau 0,6% ke 15.228. Namun, Indeks Hang Seng turun 42 poin atau 0,2% ke 22.661. Sektor saham mayoritas menguat. Namun sektor Misc-Industri mengalami pelemahan, serta sektor keuangan dan infrastruktur.

Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp275 ke level Rp47.275, Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik Rp135 ke Rp2.385, dan saham PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) naik Rp50 ke Rp820. Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp150 ke Rp30.100, PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) turun Rp100 ke Rp300, dan saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turun Rp45 ke Rp3.885.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 12,56 poin atau 0,27% menjadi 4.700,41. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,09 poin (0,39%) ke level 791,63. Kata analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias, momentum penguatan rupiah dalam dua hari terakhir kemarin menjadi salah satu pendorong indeks BEI terus meningkat pada Jum’at akhir pekan,”Selain momentum rupiah, positifnya bursa di kawasan Asia juga menambah dorongan bagi indeks BEI," katanya.

Dia mengatakan, penguatan bursa Asia merespon positif langkah bank sentral Eropa (ECB) yang mempertahankan suku bunganya serta rilis data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari ekspektasi. Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan, rencana pemerintah yang akan melakukan pelonggaran aturan bea keluar hasil tambang, diharapkan dapat mengangkat kinerja saham sektor pertambangan."Kementerian Keuangan akan melonggarkan aturan bea keluar untuk ekspor hasil tambang mineral olahan dengan merevisi besaran tarif bea keluar mengingat adanya kesungguhan dari perusahaan tambang untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter)," tambahnya.

Sementara itu, Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 85,57 poin (0,38%) ke level 22.788,54, indeks Nikkei naik 122,76 poin (0,81%) ke level 15.256,58 dan Straits Times menguat 0,48 poin (0,02%) ke posisi 3.129,86. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…