Jabar Siap Gelar Pasar Murah Senilai Rp 3,5 M



NERACA

Bandung - Memasuki hari pertama puasa, yang jatuh pada tanggal 1 Agustus 2011, Gubernur Jabar, H. Ahmad Heryawan menggelar sidak ke beberapa pasar tradisional yang berlokasi di Kota Bandung. Pasar yang dikunjungi antara lain  Pasar Sederhana, Pasar Kosambi dan Pasar Batununggal. Dari kegiatan sidak, Gubernur meninjau kondisi barang khususnya sembako baik dari sisi harha maupun dari sisi stok.

 

Dari hasil sidak juga terungkap kondisi harga beberapa kebutuhan pokok. Beras  ada yang sudah mencapai Rp.6.500,-/kg dan paling mahal dengan kondisi beras berkualitas bagus sebesar Rp.8.800,-. , cabai Rp. 12.000 per kg, telur mengalami kenaikan yang dalam kondisi normal Rp.15.000 /kg menjadi Rp.17.000/kg, daging ayam yang kemarin mencapai Rp.30.000,-/kg menurun harganya sebesar Rp.29.000/kg, gurame merah Rp.37.000/kg, Ikan Mas Rp. 22.000,- /kg, ikan laut mengalami kenaikan 10% dari harga normal dan daging sapi yang semula Rp.68.000,-/kg masih berada pada Rp.70.000,-/kg.

 

Terkait dengan hasil peninjauan, Gubernur dalam keterangannya kepada wartawan mengungkapkan kondisi harga sebagaimana ditinjau hari ini dinilai stabil demikian juga untuk stok aman. Harga stabil nampak dari harga beras, harga sayuran yang cenderung tetap, harga telur naik sedikit yaitu sebesar Rp.2000,- per Kg. Untuk daging sapi yang sekarang Rp.70.000,- per Kg selama suvlai lancar, optimis secara bertahap untuk hitungan hari besok ke depan akan mengalami penurunan.

 

Untuk stok, juga aman. Guna mencukupi kebutuhan daging sapi kini tercatat adanya 35.000 ekor yang siap dipotong sementara kebutuhan masyarakat hanya bekisar 26.000 ekor. Stok aman juga terjadi untuk beras karena menurut laporan Bulog stok beras aman sampai 4 bulan ke depan, apalagi stok beras raskin telah disediakan sebanyak 165.000 ton.

Pasar Murah

Gubernur Jabar, dalam bagian lain keterangannya mengatakan sebagaimana terjadi di tahun-tahun sebelumnya, dalam suasana Bulan Ramadhan dan Hari Lebaran kebutuhan masyarakat akan sembako mengalami lonjakan. Keadaan tersebut, berdampak pada meningkatnya harga sembako. Untuk menghindari lonjakan yang signifikan, Pemprov. Jabar siap menggelar pasar murah.

Dana yang disiapkan sebesar Rp.3,5 miliar. Dana tersebut, akan dialokasikan untuk subsidi potongan harga sembako. Subsidi dialokasikan untuk minyak goreng sebesar Rp.2.500,- per Kg. Sementara itu, untuk jenis sembako yang lainnya akan dirumuskan kemudian. Pasar murah akan diselenggarakan di beberapa daerah di Jabar dengan prioritas daerah yang mengalami lonjakan harga dalam jumlah paling besar dan daerah yang mempunyai penduduk padat.

“Pasar murah akan dilaksanakan pada minggu ke tiga dan ke empat Ramadhan. Untuk tahun yang lalu, pasar murah salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Bogor,” ujar gubernur.

BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…