BUMN Asuransi Sebaikan Jangan Lebur - Hotbonar Temui JK

NERACA

Jakarta---Pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditengarai akan menyulitkan ditingkat operasional. Bukan hanya itu. Karena 4 BUMN Asuransi itu sudah memiliki peserta tersegmentasi. "Beliau (Jusuf Kalla) dalam kesempatan itu berpesan dan menyatakan tidak selayaknya empat BPJS yang ada dilebur karena memiliki peserta yang sudah tersegmentasi dengan kekhususan masing-masing," kata Ketua Asosiasi Jaminan Sosial Indonesia (AJSI), Hotbonar usai menemu Mantan Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di Jakarta,30/7.

 

Dirut Jamsostek tersebut menambahkan selama  ini Jusuf Kalla menerima informasi dari sejumlah fraksi di DPR dan menanyakan hal yang sama. "Baliau (Kalla) menyatakan hal yang sama, jangan dilebur," tambahnya.

 

Empat BPJS itu adalah PT Taspen, PT Askes, PT Jamsostek, dan PT Asabri. DPR dan pemerintah pada masa sidang yang lalu membahas RUU BPJS. Dalam wacana pembahasan itu muncul wacana melebur empat BPJS tersebut ke dalam wadah tunggal yang juga menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tak mampu.

 

Sementara AJSI berpendapat sebaiknya pemerintah dan DPR hati-hati dalam menentukan arah kebijakan pembentukan BPJS agar tidak kontraproduktif dikemudian hari.  AJSI meminta DPR membuat kajian ilmiah tentang manfaat dan mudharat (kerugian) dari peleburan empat BPJS yang ada agar acuan kebijakannya memiliki dasar yang kuat.

 

Hotbonar menyatakan sepengetahuannya, DPR tidak melakukan kajian ilmiah atas wacana peleburan PT Jamsostek, PT Taspen, PT Asabri dan PT Askes. Mengenai segmentasi program jaminan sosial, Hotbonar mengatakan sudah sejak awal Indonesia menerapkan segmentasi peserta, seperti PT Taspen dan PT Askes untuk melayani PNS, PT Asabri untuk TNI dan Polri dan PT Jamsostek untuk pekerja swasta.

 

Di sejumlah negara, seperti Malaysia, Korsel, Filipina dan Thailand praktik segmentasi juga terjadi dan tidak menjadi kendala pada pemberian layanan. "Malah Malaysia berhasil menjadikan dana jaminan sosialnya sebagai penyelamat negara dalam mengatasi krisis global," kata Hotbonar.

 

Sementara Kepala Cabang PT Jamsostek Lampung 1 Kuswahyudi mengatakan secara keseluruhan kondisi ketenagakerjaan di wilayahnya relatif kondusif. "Para pekerja agaknya tidak terpengaruh dengan aksi demo tentang kontroversi peleburan empat BPJS tersebut," ungkapaa Kuswahyudi.

 

Dia menangkap kesan pekerja peduli dengan perlindungan diri atas risiko kerja. "Selama ini kami melayani mereka dengan baik dan menjaga agar dana yang mereka titipkan ke kai tetap aman hingga mereka pensiun nanti," jelasnya. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…