Danai Ekspansi Usaha - Siantar Top Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta- Guna mendanai ekspansi usahanya, PT Siantar Top Tbk (STTP) berencana menawarkan obligasi berkelanjutan senilai Rp1 triliun. Untuk tahap pertama, perseroan akan menawarkan obligasi senilai Rp250 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (3/3).

Disebutkan, obligasi berkelanjutan I Siantar Top Tahap I tahun 2014 ini dibangi dalam dua seri. Seri A bertenor 370 hari dan seri B bertenor tiga tahun. Obligasi ini telah mendapatkan peringkkat idA dari Pefindo. Penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT Mandiri Sekuritas dan wali amanat adalah PR Bank CIMB Niaga Tbk.

Nantinya, dana hasil obligasi ini akan dipergunakan perseroan untuk pengembangan usaha di bidang industri makanan dan minuman beserta dengan sarana penunjangnya dengan tujuan mendiversifikasi dan meningkatkan kapasitas paling lambat tahun 2014.

Perseroan tercatat akan membangun pabrik di beberapa lokasi, yakni di Jawa Timur. Untuk itu perseroan membutuhkan mesin-mesin untuk membuat crackers, biskuit, dan wafer berupa mixer, oven, packaging serta sarana pendukung lainnya. Perseroan mengalokasikan dana 70% dari hasil obligasi.

Selanjutnya di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Perseroan mengalokasikan dana sekira 30% untuk mesin-mesin untuk membuat crackers, biskuit, dan wafer berupa mixer, oven, packaging serta sarana pendukung lainnya. Masa penawaran awal akan dilakukan pada 5-18 Maret 2014, tanggal efektif pada 26 Maret, masa penawaran umum pada 28 dan 31 Maret, dan pencatatan di bursa pada 4 April.

Sebagai informasi, Direktur Utama PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau IBPA, Ignatius Girihendro pernah bilang, minat beli investor asing terhadap obligasi Indonesia masih tinggi seiring dengan imbal hasil atau yield yang menarik, “Dari sisi ketersediaan produk, pemerintah merencanakan untuk menerbitkan surat utang pada tahun 2014 mencapai Rp357 triliun,”ujarnya.

Selain itu, lanjut Ignatius Girihendro, untuk obligasi korporasi pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pada tahun ini sebanyak 57 obligasi korporasi diterbitkan pada 2014. Jumlah penerbitan obligasi korporasi tersebut meningkat dibandingkan target penerbitan obligasi pada 2013 yang sebanyak 50 emisi obligasi korporasi.

Kendati demikian, menurut dia, pada pertengahan tahun ini emiten akan memilih "wait and see" untuk menerbitkan obligasi. Penerbitan obligasi diperkirakan akan semarak di kuartal tiga dan empat tahun ini. Maka untuk mendukung likuiditas pasar obligasi agar tetap menarik asing, kata Ignatius, pihaknya bersama dengan regulator pasar modal segera menuntaskan pembentukan mekanisme perdagangan obligasi layaknya perdagangan saham lengkap dengan indeksnya agar investor mendapatkan harga acuan yang lebih jelas. (bani)

BERITA TERKAIT

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…