Golden Energy Suntik Modal Roundhill Capital US$10 Juta

NERACA

Jakarta- PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menyuntikkan modal kepada anak usahanya, PT Roundhill Capital Indonesia dengan plafond pinjaman sebesar US$ 10 juta. Langkah ini dilakukan untuk mendukung modal kerja anak perusahaan tersebut dalam kegiatan jual beli batu bara. Informasi ini disampaikan Direktur PT Golden Energy Mines Tbk, Bambang Heruawan Haliman dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (26/2).

Disebutkan, tingkat suku bunga untuk pinjaman tersebut sebesar 8% per tahun apabila dalam mata uang US$ dan 12% per tahun apabila pinjaman dalam mata uang rupiah. Adapun jangka waktu pinjaman ini 24 Februari 2014-31 Desember 2014. Berdasarkan perjanjian 24 Februari 2014, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam peraturan Nomor  IX.E.1 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu.

Seperti diketahui, PT Roundhill Capital Indonesia merupakan anak perusahaan langsung perseroan dengan kepemilikan sebesar 99,016% melalui PT Borneo Indobara (BIB). Belum lama ini, perseroan telah memberikan kelonggaran kredit kepada BIB melalui perpanjangan periode pinjaman atas fasilitas kredit yang diberikan perseroan hingga akhir tahun 2014.

Keduanya sepakat mengubah periode pinjaman menjadi 15 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2014,”Perpanjangan fasilitas pinjaman kepada Borneo Indobara ini berdasarkan Adendum ke-4 perjanjian kredit tanggal 29 Januari 2014.” kata Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk, Sudin SH.

Sebelumnya, perseroan  mengubah perjanjian kredit pada anak usahanya ini yang sebelumnya dilakukan pada 15 September 2011. Perubahan dilakukan pada plafon pinjaman dari US$30 juta menjadi US$50 juta. Untuk jangka waktu dari 30 September 2012 menjadi 30 Juni 2013. Namun untuk suku bunga pinjaman tetap 8% per tahun. Tujuan penggunaan untuk pengembangan usaha batu bara termasuk proyek infrastruktur dan prasarananya.

Selain Borneo Indobara, perseroan juga mengubah perjanjian kredit PT Karya Cemerlang Persada  (KCP) dan PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) dari sisi penambahan nilai maupun perpanjangan waktu pinjaman.Untuk fasilitas pinjaman yang diberikan kepada KCP, perseroan telah memberikan penambahan fasilitas pinjaman dari US$20 juta menjadi US$25 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pengeluaran modal biaya pengembangan infrastruktur pertambangan batubara. Jangka waktu pinjaman pada 15 Oktober 2012-14 Oktober 2014 dengan suku bunga pinjaman 8% untuk dolar AS dan 12% untuk rupiah per tahun. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…