Dian Swastika Alihkan Seluruh Saham Anak Usaha

NERACA

Jakarta- PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) mengalihkan seluruh saham dalam dua anak usahanya, PT DSSP Energi Sejahtera dan PT Sinarmas Sukses Sejahtera. Alasannya, perseroan tengah melakukan restrukturisasi internal.

Direktur PT Dian Swastika Sentosa Tbk, Hermawan Tarjono mengatakan, pihaknya telah mengalihkan 360.639 saham yang dimiliki perseroan dalam PT DSSP Energi Sejahtera kepada PT DSSP Power Mas Utama yang juga anak perusahaan dengan total nilai transaksi sebesar Rp360,64 miliar. “PT Dian Swastika Sentosa Tbk mengalihkan  360.639 saham atau 99,9% saham yang dimiliki kepada pemegang saham baru PT DSSP Power Mas Utama.” katanya di Jakarta, Rabu (26/2).

Adapun 361 saham atau sebesar 0,1% sisanya, menurut dia, tetap dimiliki PT Sinar Mas Tunggal. Pada saat yang bersamaan, PT DSSP Energi Sejahtera juga telah mengalihkan seluruh saham yang dimilikinya dalam PT Sinarmas Sukses Sejahtera yang terdiri dari 99 saham kepada PT DSSA Mas Infrastruktur. Adapun total nilai transaksi atas pengalihan saham yang dilakukan anak perusahaan ini yaitu sebesar Rp99 juta.“Pengalihan-pengalihan saham tersebut di atas dilakukan perseroan dalam rangka restrukturisasi internal perseroan dan anak-anak perusahaannya.” jelasnya.

Diketahui, dalam susunan pemegang saham yang lama, PT DSSP Energi Sejahtera memiliki 99 saham atau sebesar 99% dan PT Dian Swastika Sentosa Tbk hanya sebesar 1 saham atau 1%. Setelah transaksi ini maka PT DSSA Mas Infrastruktur menjadi pemegang saham baru atas 99 saham atau sebesar 99% saham PT DSSP Energi Sejahtera dan PT Dian Swastika Sentosa Tbk tetap memiliki 1% saham.

Dalam rencana kinerjanya tahun ini, DSSA menargetkan pendapatan 2014 tumbuh 30% menjadi US$780 juta dari estimasi sepanjang tahun 2013 sebesar US$600 juta,”Pendapatan tahun 2014 diharapkan tumbuh 30% dari pendapatan tahun kemarin dan diharapkan pula, harga batubara pada 2014 membaik,” jelasnya.

Meskipun tidak dapat memastikan harga batubara di tahun 2014, dirinya menuturkan,  kontribusi pendapatan di 2014 masih didominasi oleh batubara sekitar 70% dan sisanya dari anak usaha perseroan. Ke depannya, kontribusi anak usaha akan diusahakan lebih tinggi, sehingga porsi pendapatan dari batubara bisa berkurang.

Sebagai informasi, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2014 sebesar US$270 juta atau naik 170% dari capex tahun 2013 sebesar US$100 juta. Nantinya, dana capex akan dipergunakan untuk pembangunan pembangkit listrik dengan biaya sekitar US$200 juta.“Perseroan sudah mulai membangun pembangkit listrik di mulut tambang Sumsel-5 berkapasitas 2x150 megawatt dan ditargetkan untuk commissioning pada kuartal akhir 2015”,ujarnya.

Salah satu pengembangan usaha yang dilakukan perseroan tahun ini yaitu membentuk anak usaha baru, PT  DSSP Power Mas Utama (“DSSP-PMU”) dengan modal dasar mencapai Rp 1 triliun. Modal dasar ini terbagi atas 1 juta lembar saham, sedangkan modal ditempatkan dan disetor DSSP-PMU sebesar Rp370,70 miliar yang terbagi atas 370.700 lembar saham. (lia)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…