Lagi, Pergerakan IHSG Dihantui Ambil Untung

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa sore, ditutup anjlok 46,283 poin (1,00%) ke level 4.577,291. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 11,488 poin (1,47%) ke level 768,210. Aksi ambil untung menjadi pemicunya, dimana investor asing mulai lakukan aksi tunggu dan sebaliknya investor domestik getol jual saham.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, peluang kenaikan IHSG BEI kembali berkurang menyusul aksi lepas pelaku pasar terhadap saham-saham yang telah mengalami kenaikan dalam beberapa hari sebelumnya,”Pekan lalu saham-saham domestik menguat cukup signifikan, kondisi itu menggoda pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan sehingga IHSG pun akhirnya takluk oleh aksi tersebut dan berakhir di area negatif," kata dia di Jakarta, Selasa (25/2).

Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan rupiah yang juga terdepresiasi menambah sentimen negatif pasar saham di dalam negeri. Namun, investor asing yang masih membukukan beli bersih (net buy) saham menahan tekanan indeks BEI lebih dalam. Berikutnya, indeks BEI Rabu (26/2) diproyeksikan masih akan bergerak melemah lantaran aksi jual belum juga usai seiring pelaku pasar yang masih getol menikmati keuntungan harga saham yang sudah menguat sepekan kemarin.

Pada perdagangan saham Selasa kemarin, tak hanya saham lapis dua yang kena aksi ambil untung, saham-saham unggulan juga jadi sasaran. Investor dalam negeri melepas saham-saham yang sudah naik tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir.

Investor asing tak banyak beraksi dan hanya mencatatkan transaksi pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 2,86 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 200.519 kali pada volume 4,306 miliar lembar saham senilai Rp 5,207 triliun. Sebanyak 87 saham naik, 197 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Bursa-bursa regional bergerak mixed cenderung menguat. Pemulihan ekonomi AS yang bergerak lambat tapi pasti membuat pelaku pasar regional percaya diri berburu saham. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Asuransi Bina Dana (ABDA) naik Rp 475 ke Rp 4.475, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 375 ke Rp 5.675, ABM Investama (ABMM) naik Rp 195 ke Rp 2.945, dan Sarana Tower (TOWR) naik Rp 175 ke Rp 3.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Taisho (SQMI) turun Rp 9.000 ke Rp 305.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 47.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 575 ke Rp 25.375, dan Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 21.900.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup merosot 26,959 poin (0,58%) ke level 4.596,615. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 6,940 poin (0,89%) ke level 772,758. Aksi ambil untung dilakukan oleh investor domestik, sedangkan asing masih terus berburu saham. Posisi IHSG memang masih berada di area jenuh beli.
Perdagangan sendiri berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 113.933 kali pada volume 2,161 miliar lembar saham senilai Rp 2,656 triliun. Sebanyak 98 saham naik, 144 saham turun, dan 84 saham stagnan. Bursa Efek Indonesia (BEI) jadi satu-satunya pasar modal yang terkena koreksi di regional. Bursa-bursa Asia lainnya kompak menguat di zona hijau.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Sarana Tower (TOWR) naik Rp 175 ke Rp 3.400, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 110 ke Rp 2.730, Mandom (TCID) naik Rp 100 ke Rp 13.100, dan Sarana Menara (TBIG) naik Rp 100 ke Rp 6.175. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Taisho (SQMI) turun Rp 9.000 ke Rp 305.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 975 ke Rp 46.875, Indocement (INTP) turun Rp 475 ke Rp 21.775, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 325 ke Rp 25.625.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 12,62 poin atau 0,27% menjadi 4.636,19. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,91 poin (0,37%) ke level 782,61,”IHSG BEI dibuka menguat seiring sentimen positif dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi kemarin," kata analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias.

Dia menambahkan, penguatan indeks BEI itu juga ditopang oleh bursa saham di kawasan Asia Selasa yang dibuka berada di area positif memfaktorkan penguatan bursa AS. Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa aksi beli investor asing masih menjadi katalis bagi IHSG BEI untuk bertahan di area positif.

Kendati demikian, dipaparkannya, potensi pelemahan indeks BEI masih terbuka seiring aksi ambil untung mendominasi pasar saham, dan dikhawatirkan menjadi katalis negatif pergerakan IHSG. Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 79,61 poin (0,36%) ke level 22.468,17, indeks Nikkei naik 166,13 poin (1,13%) ke level 15.004,62 dan Straits Times menguat 8,02 poin (0,25%) ke posisi 3.113,29. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…