Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyetujui rencana penggunaan sekitar 30% dari keuntungan yang diperoleh sepanjang tahun 2013 sebagai dividen kepada pemegang saham perseroan,”Sebesar 30% dari laba perseroan, yakni Rp468 miliar akan dibagikan sebagai dividen,”kata Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Selasa (25/2).
Sementara itu, untuk sisanya sesuai dengan UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dialokasikan untuk cadangan umum perusahaan. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2013, BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,56 triliun. Angka tersebut lebih rendah 5% dari target sebelumnya Rp1,61 triliun.
Disebutkan, laba bersih perusahaan terutama dikontribusi oleh pendapatan dari penyaluran kredit di sektor perumahan. Pendapatan bunga bersih perusahaan pada tahun lalu sebesar Rp5,65 triliun atau turun tipis dari target Rp5,73 triliun.
Sementara pada tahun ini, BTN menargetkan pendapatan bunga tumbuh 23-25% dari realisasi tahun lalu. Sedangkan laba bersih meningkat 23-29% dibanding 2013. Sementara, RUPS BBTN tersebut juga menyetujui perubahan susunan direksi perusahaan untuk periode yang dimulai pada 2014,”RUPS juga menyetujui perubahan pengurus Bank BTN dengan mengangkat Bapak, Hulmansyah, Bapak Sri Purwanto, Bapak Rico Budidarmo dan Bapak Imam Nugroho Soeko," ujar Maryono. (bani)
Di kuartal IV 2019, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mendapatkan kontrak kerja sama dengan PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua…
Setelah berjalan hampir satu tahun terakhir, IndiHome eSports League sampai pada babak grand final yang digelar pada 6-8 Desember 2019…
PT Bursa Efek Indonesia kembali memperdagangkan saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) ditandai dengan dicabutnya penghentian sementara (suspensi) atas saham…
NERACA Jakarta- Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memutuskan untuk membagikan dividen perusahaan kepada…
NERACA Jakarta – Sukses meraih kontrak baru di Afrika menjadi batu loncatan bagi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) untuk…
NERACA Jakarta – Kasus gagal bayar keuntungan reksadana yang menimpa Minna Padi Aset Manajemen dan Narada Aset Manajemen menjadi alasan…