Tambah Capex US$ 585 Ribu - Gunawan Dian Jaya Tingkatkan Kapasitas Produksi

NERACA

Jakarta – PT Gunawan Dian Jaya Steel Tbk (GDST) menambah belanja modalnya (capital expenditure/capex) sebesar US$585 ribu untuk pembelian lini mesin produksi untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Direktur sekaligus Sekretaris perusahaan PT Gunawan Dian Jaya Steel Tbk Hadi Sucipto menjelaskan, tambahan biaya ini untuk pengerjaan dan sekaligus pengangkutan satu mesin plat baja canai panas (hot rolled steel plate) dari Korea Selatan.

Perseroan telah melakukan penandatanganan kontrak dengan PT Baja Menara unutk membeli mesin tersebut senilai US$585 ribu. Ini merupakan tambahan dari kontrak awal yang dilakulkan pada Juli 2013 lalu senilai US$3,05 juta,”Penambahan ini karena kuantitas mesin ternyata lebih besar dari rencana awal. Sehingga biaya shipment juga lebih tinggi”, katanya, Senin (17/2).

Tambahan mesin ini juga akan membuat emiten ini mampu memproduksi plat baja selebar 3 cm. Saat ini baru bisa produksi plat baja 2,4 cm. “Rencana tambahan mesin produksi yang baru ini nanti akan mulai produksi pada pertengahan tahun 2015”, tambahnya.

Pembelian mesin plat baja canai panas tersebut dari Dongkuk Steel Mill co Ltd, Korea Selatan dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Perseroan optimis mesin baru tersebut nantinya akan memperkuat mesin produksi yang dimiliki saat ini berkapasitas produksi 400 ribu ton per tahun.

Sementara itu, hingga kuartal ketiga 2013, perseroan berhasil mencetak laba bersih Rp53,92 miliar atau naik 31,24% dari raihan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp36,09 miliar. Meski penjualan bersih mengalami penurunan 14,98%, namun perseroan juga mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 22,42% menjadi Rp906,25 miliar sehingga laba bersih perseroan berhasil meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan bersih perseroan pada periode ini tercatat sebesar Rp1,06 triliun, sedangkan penjualan di kuartal ketiga tahun lalu sebesar Rp1,22 triliun. Adapun beban pokok penjualan turun menjadi Rp906,25 miliar dari sebelumnya Rp1,11 triliun di kuartal ketiga 2012.

Sementara untuk laba kotor tercatat naik menjadi Rp156,23 miliar dari sebelumnya Rp112,23 miliar di kuartal ketiga 2012, laba sebelum pajak naik menjadi Rp71,28 miliar dari sebelumnya Rp51,59 miliar di kuartal kedua 2012, dan laba per saham dasar naik menjadi Rp6,57 dari sebelumnya Rp4,40 di kuartal ketiga 2012.

Aset perusahaan penghasil baja ini hingga kuartal ketiga 2013 tercatat meningkat menjadi Rp1,42 triliun dibanding dengan aset perseroan di akhir Desember 2012 sebesar Rp1,16 triliun, sedangkan untuk liabilitas perseroan di kuartal ketiga 2013 naik menjadi Rp573,94 miliar dari sebelumnya Rp371,05 miliar di akhir Desember 2012.

Emiten serupa, PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) memiliki kinerja serupa dengan meraih laba bersih Rp18,38 miliar di kuartal ketiga 2013. Peningkatan ini ditopang dengan adanya peningkatan keuntungan kurs mata uang asing serta adanya penurunan pada beban pokok penjualan, beban bunga serta beban pajak. (nurul)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…