Daya Adicipta Mustika Miliki 546,5 Juta Saham ASSA

NERACA

Jakarta- PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) kembali melepas sahamnya kepada PT Daya Adicipta Mustika. Kepemilikan saham PT Daya Adicipta Mustika tercatat bertambah dari sebanyak 541,8 juta saham, atau sebesar 15,95% menjadi 546,5 juta saham, atau sebesar 16,09%. Informasi ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Adi Sarana Armada Tbk, Hindra Tanujaya di Jakarta, Kamis (13/2).

Disebutkan, perubahan kepemilikan saham ini terjadi pada 1 Februari-7 Februari 2014. Sebelumnya, PT Daya Adicipta Mustika juga telah melakukan transaksi penambahan saham pada 20 Januari 2014. Perusahaan tersebut menambah sebanyak 6,76 juta unit saham di PT Adi Sarana Armada Tbk. Dengan adanya penambahan tersebut maka Daya Adicipta memiliki 513,18 juta saham ASSA dari sebelumnya 506,42 juta saham sehingga menjadi 15,1%.

Dalam pengembangan bisnisnya di tahun ini, emiten transportasi ini berencana menambah 4.000 kendaraan baru di tahun 2014 dengan anggaran sekitar Rp 900 miliar. Sampai dengan tahun ini, telah mengeluarkan Rp 542 miliar untuk penambahan aset tetap yang kebanyakan adalah kendaraan. Dengan sekitar 13.000 kendaraan yang ada, perseroan dinilai mampu meningkatkan  laba bersihnya tahun ini sebesar 365,9%.

Direktur ASSA, Maickel Tilon pernah mengatakan, dengan konsentrasi bisnis long term, ke depan, bisnis perseroan secara vertikal, khususnya untuk penyewaan mobil diperkirakan tetap tumbuh sebagaimana tercapai dalam 3 tahun terakhir, “Sewa mobil, dalam 5 tahun ke depan, kita masih optimis tumbuh, karena dalam 3 tahun tumbuh di atas 30%. ucapnya.

Salah satu pengembangan bisnis yang dilakukan perseroan, yaitu membentuk anak perusahaan baru, PT Adi Sarana Lelang. Anak perusahaan ini dibentuk pada November 2013 dan akan menjalankan bisnisnya di bidang balai lelang. “Pendirian anak perusahaan ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.” kata Hindra Tanujaya.

Sementara itu, hingga September 2013, perseroan mencatatkan laba bersih Rp60,05 miliar, naik 78,54% dari perolehan laba bersih periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp12,89 miliar. Hal tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan perseroan yang meningkat 24,08% menjadi Rp752,34 miliar dari sebelumnya Rp571,14 miliar di kuartal ketiga 2012.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp502,68 miliar di kuartal ketiga 2013 dari Rp381,83 miliar di kuartal ketiga 2012, sehingga laba bruto naik menjadi Rp249,66 miliar dari Rp189,83 miliar di kuartal ketiga 2012. Adanya pendapatan keuangan sebesar Rp3,09 miliar membuat laba sebelum pajak tercatat melonjak menjadi Rp80,95 miliar dari sebelumnya Rp20,25 miliar di kuartal ketiga 2012.

Adapun liabilitas perseroan hingga periode ini turun menjadi Rp1,35 triliun dari sebelumnya Rp1,38 triliun di Desember 2012. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp793,00 miliar dari Rp732,95 miliar di Desember 2012. (lia)




BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…