Mendesak, Kereta Api Akses Bandara

Pemerintah berencana mengembangkan akses bandara dengan menggunakan sarana transportasi berbasis rel. Kereta bandara yang sudah lebih dulu disiapkan adalah akses ke Bandara Kualanamu di Medan dan Padang. Menyusul lainnya, di bandara Yogyakarta, Surabaya, Semarang. Dan Jakarta.



"Untuk akses ke bandara, selain Medan, Padang, dan Jakarta nanti menyusul Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Semua kota yang punya potensi itu akan kita dorong dan kembangkan," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat meninjau kesiapan jalur khusus Railbutasiun Padang ke Bandara Internasional Minangkabau, di Kota Padang, Rabu (12/2). Batu Railbus Kuala Namu saja yang sudah beroperasi.

Bambang menjelaskan, kereta api bandara ini akan menjadi pilihan masyarakat untuk ke bandara yang dituju dengan pilihan waktu tempuh yang jauh lebih cepat ketimbang menggunakan kendaraan pribadi atau bus. Menurut dia, pembangunan fasilitas kereta api bandara untuk Bandara Adisucipto di Yogyakarta masih menunggu pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulon Progo.

Sedangkan untuk Bandara Ahmad Yani  di Semarang masih dirancang sekaligus menyusul rencana pemindahan terminal baru Bandara Achmad Yani. Railbusdi Surabaya, sudah memasuki tahapan studi banding atas kerja sama dengan investor dari Korea Selatan.

Mantan ketua umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini, Kementerian Perhubungan tidak hanya mendorong pembangunan fasilitas kereta api bandara, tetapi juga jalur kereta api sebagai transportasi massal. "Kereta api di semua kota akan kita kembangkan, Kota-kota yang sudah punya potensi jalur rel itu akan dihidupkan lagi," kata Bambang.

Hal itu sejalan dengan upaya memenuhi target pada 2015 agar setiap ibu kota di Indonesia memiliki sistem angkutan umum masal. Sedangkan untuk daerah yang belum memiliki potensi jalur rel kereta api akan didorong untuk membangun fasilitas bus seperti Transjakarta di Jakarta atau Trans Padang.

Khusus Kereta Bandara Soekarno-Hatta, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan, kepada Neraca menjelaskan,  pembangunan jalur kereta api bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai masih terkendala proses pembebasan lahannya. Namun, kata Hanggoro, proses itu akan segera dikerjakan dan seterusnya akan dimulai pelelangan pekerjaan.  

Menyusul dioperasikannya bandara Halim Proyek Bandara Perdanakusumah ke Soekarno Hatta, Cengkareng,saat ini akan memasuki tahap pelelangan. Jika jalur kereta sudah beroperasi, masyarakat bisa lebih cepat bepergian antar dua bandara tersebut. "Tahap pelelangan tender pra kualifikasi pembangunan Kereta Bandara Ekspress dengan rute Halim-Bandara Soekarno Hatta segera dilaksanakan pada triwulan pertama ini atau sekitar bulan April 2014," kata Hanggoro.

Jalur kereta api Bandara Halim-Soekarno Hatta disepakati lewat studi kelayakan yang telah dilakukan pada Desember 2013. Jika jalur kereta sudah beroperasi, perjalanan dari Bandara Halim-Soekarno Hatta bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Ini lebih efisien dibanding dengan harus menempuh jalur darat seperti sekarang, yaitu lewat tol Sedyatmo dan Jalan Non Tol Kalideres, yang bisa makan waktu sekitar satu hingga tiga jam.

"Jalurnya mulai dari Halim Perdanakusumah, Cawang, Manggarai, Tanah Abang, Sudirman, Pluit sampai ke Terminal 3 dan 2 Bandara Soekarno Hatta," kata Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, menambahkan.

Menurut Bambang, nantinya, jalur kereta akan dibangun model layang (elevated) dan ada pula yang dibangun di bawah tanah (underground). Jalur kereta akan berubah dari jalur bawah tanah menjadi jalur layang mulai di Cawang sampai Sheraton. Kemudian akan menjadi jalur bawah tanah lagi hingga Terminal 3 dan 2 Bandara Soekarno Hatta. (saksono)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…