Sejumlah ormas mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pembela Islam mengaku kecewa dengan langkah penegakan hukum di Ciamis setelah mengetahui belum keluarnya surat permohonan izin untuk pemeriksaan terhadap Bupati Ciamis, H. Engkon Komara atas dugaan keterlibatannya dalam kasus suap dan gratifikasi pada proyek Pembangunan Infrastruktur dan Prasarana Daerah (PIPD).
Hal tersebut terungkap setelah perwakilan ormas yang menggelar aksi damai menyambut Ramadhan berdialog dengan pihak Kejari Ciamis di ruang kerja Kajari, Senin (25/7) lalu sebagai kelanjutan aksi sebelumnya di DPRD Ciamis.
Kedatangan lebih dari seratus orang massa aliansi yang merupakan gabungan ormas itu, mengagenda mendukung pihak Kejari dalam upaya pengusutan sejumlah dugaan kasus korupsi di Ciamis, ternyata menimbulkan kekecewaan menyusul diketahuinya, surat izin pemanggilan bupati bukan hanya belum turun, melainkan belum dikirimkan oleh Kejati Jabar dengan alasan Kejari Ciamis harus melakukan ekspos kasus dulu di Kejati.
NERACA Sleman - Indonesia Marketing Association (IMA) sebagai organisasi profesi pemasaran dan kewirausahaan akan terus berupaya memberikan kontribusi dan dampak…
NERACA Jakarta-Pengamat perencanaan wilayah, Izaac Tony Matitaputty mengatakan, setiap persoalan terkait himpitan antara lahan pertanian dan kegiatan hulu migas,…
NERACA Jakarta – Indonesia terus bangkit pasca pandemic covid 19, pemberdayaan UMKM juga terus berkembang ke ranah Digital dalam rangka…
NERACA Sleman - Indonesia Marketing Association (IMA) sebagai organisasi profesi pemasaran dan kewirausahaan akan terus berupaya memberikan kontribusi dan dampak…
NERACA Jakarta-Pengamat perencanaan wilayah, Izaac Tony Matitaputty mengatakan, setiap persoalan terkait himpitan antara lahan pertanian dan kegiatan hulu migas,…
NERACA Jakarta – Indonesia terus bangkit pasca pandemic covid 19, pemberdayaan UMKM juga terus berkembang ke ranah Digital dalam rangka…