Layanan Angkutan Umum

Layanan Angkutan Umum

 Oleh Bani Saksono (wartawan Harian Ekonomi Neraca)

 

Transportasi merupakan satu dari sejumlah sarana yang diperlukan untuk menunjang mobilitas warga masyarakat, baik dari rumah ke kantor, ke sekolah, berbelanja, atau urusan lainnya. Besarnya peran transportasi bagi penduduk juga dalam upaya mendukung pengembangan satu wilayah dan menghubungkan ke wilayah lain.  Begitu vitalnya peranan sektor transportasi, akan mencerminkan maju mundurnya, tumbuh kembang tidaknya aktivitas dan perekonomian di daerah itu.

 

Tanpa ditunjang sarana transportasi yang terjangkau dan memadai, sulit mengharapkan bisa mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kini ada beragam pilihan sarana transportasi yang bisa dinikmati masyarakat.  Persoalannya adalah, siapa yang bertanggung jawab menyediakan sarana dan prasarana, termasuk infrastruktur transportasi?

 

Jawabannya, tentu adalah Negara, bisa pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah kota dan kabupaten. Itu sebabnya, kalau transportasi umum berujud bus, ada istilah antar kota dalam provinsi (AKAD) maupun antar kota antar provinsi (AKAP). Adanya AKAD dan AKAP menunjukkan adanya pergerakan warga atau penduduk di kedua atau banyak wilayah yang dilalui armada AKAD dan AKAP.  

 

Lalu, pertanyaan berikutnya adalah, sudah memadaikah sarana, prasarana, dan infrastruktur transportasi bagi masyarakat? Kita bisa melihat daerah demi daerah maupun lintas daerah. Antar moda transportasi kini bahkan saling menunjang satu sama lain. Misalnya, bus Transjakarta ditunjang oleh keberadaan armada penghubung, yaitu dari kawasan rumah tinggal ke rute atau trayek bus Transjakarta tersebut.

 

Jika kita dari Bogor hendak naik kereta api ke Surabaya, misalnya, bisa ditempuh dengan  naik kereta api listrik (KRL) arah kota Jakarta menuju Stasiun Gambir dan berganti kereta Sembrani. Atau jika ingin naik kereta api kelas ekonomi, kita bisa naik KRL jurusan Bogor Jatinegara dan turun di Stasiun Senen. Itu yang seharusnya.

 

Bisa juga kombinasi antar moda transportasi. Naik KRL dari Bogor dan turun di Stasiun Dukuh Atas atau Sudirman, bisa langsung berganti bus Transjakarta. Kini, Transjakarta ditunjang oleh angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) yang menghubungkan Jakarta dengan daerah sekitar, Bogor, Depok, Tangerang, juga Bekasi.

  

Transjakarta juga ditunjang oleh armada  bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang menghubungkan kawasan perumahan ke jalur busway.  Persoalan berikutnya, apakah sarana atau moda transportasi tersebut masih dapat diakses oleh warga masyarakat dengan mudah, terjangkau, memberikan jaminan rasa aman,  tepat waktu, tidak macet, tidak mogok? (saksono)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…