NERACA

Kuningan – Lebih dari 150 karyawan CV. Bimantika Garmen Kuningan melakukan aksi mogok kerja, karena upah mereka per Juni belum juga dibayarkan. Mereka mendesak perusahaan untuk segera mencairkan upah mereka, kalau tidak mereka mengancam akan terus melakukan aksi mogok hingga hak mereka diberikan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Neraca, Rabu (27/7) lalu, kekesalan ratusan karyawan Bimantika, terutama bagian produksi tersebut telah berlangsung pada Mei, karena pembayaran upah mereka sering telat. Begitupula dalam penghitungan dan pembayaran upah lembur. Kekesalan mereka telah disampaikan kepada unsur pimpinan perusahaan, namun tidak membuahkan hasilnya.

Karena kesal, perwakilan mereka lebih dari 20 orang, kemarin, mengadukan CV. Bimantika ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Sosnaker) setempat. Mereka meminta dinas memfasilitasi permasalahan mereka hingga hak-hak mereka dipenuhi, karena upah mereka adalah andalan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Padahal jika dilihat dari produksi dan penjualan, menurut Encih, CV Bimantika yang baru bergerak pada awal tahun 2011 itu, tidak mengalami failit. Bahkan hasil produksi para buruh langsung diekspor. Tapi dengan berbagai dalih, pihak perusahaan banyak beralasan yang tidak masuk akal.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosnaker, Beny, saat menerima karyawan Bimantika mengatakan, pihaknya akan menampung aspirasi mereka dan akan segera memanggil perusahaan untuk menklarifikasi permasalahan hingga tidak bisa membayar upah para karyawan.

Sebenarnya, beberapa minggu lalu, Dinsosnaker sempat mendapat aspirasi tersebut dan sempat mengklarifikasinya dengan perusahaan. “Tapi nampaknya permasalahan itu belum juga selesai. Kami akan agendakan untuk segera memanggil Bimantika,” tandas Beny.