Lelang 4 Sukuk Serap Dana Rp1,26 Triliun

NERACA

Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,26 triliun dari lelang empat seri sukuk atau surat berharga syariah negara pada Selasa (11/2), yang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengatakan, penawaran yang masuk dari lelang tersebut mencapai Rp5,34 triliun.

"Jumlah diserap atau dimenangkan tersebut belum memenuhi target indikatif yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun," ujarnya, melalui keterangan tertulis di Jakarta. Dari hasil lelang tersebut untuk seri SPN-S12082014, jumlah dimenangkan sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,48549%. SBSN ini akan jatuh tempo 12 Agustus 2014.

Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp4,1 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,34375% dan tertinggi 8%. Jumlah dimenangkan untuk seri PBS005 sebesar Rp260 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,92995%, tingkat imbalan 6,75%. SBSN ini akan jatuh tempo 15 April 2043.

Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp576 miliar dengan imbal hasil terendah yang masuk 9,875% dan tertinggi 10,78125%. Namun, untuk seri PBS003 dan PBS006 tidak ada yang dimenangkan, meski penawaran yang masuk untuk dua seri ini mencapai Rp78 miliar dan Rp314,5 miliar. Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri PBS003 mencapai 9,625% dan tertinggi 9,875%. Sedangkan imbal hasil terendah yang masuk untuk seri PBS006 mencapai 8,875% dan tertinggi 10,75%. [ardi]

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…