Bank DKI Targetkan Peningkatan Aset dan Laba - Tahun Ini

NERACA

Jakarta - Meski berbagai prediksi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 hanya akan berada pada kisaran maksimal 5,5%, PT Bank DKI tetap mencanangkan target pertumbuhan kinerja yang optimistis. Penyaluran kredit ditargetkan tumbuh 27,2% dengan memilih sektor yang tidak rentan terhadap guncangan perekonomian Indonesia seperti sektor retail. Dana Pihak Ketiga ditargetkan tumbuh 37,5%.
“Tahun 2014, Bank DKI juga menargetkan peningkatan aset menjadi Rp37 triliun dan pencapaian laba psikologis sebesar Rp1 triliun,” ungkap Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI di Jakarta, Senin (10/2). Untuk mencapai target tersebut, dia menuturkan akan membuka 76 kantor dengan rincian 37 Kantor Layanan setingkat Kantor Cabang dan Capem untuk memperkuat basis operasi Bank DKI di wilayah Jabotabek dan beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Balikpapan, Papua dan Gresik.
Selain itu juga akan dioperasionalkan 39 Gerai Usaha Mikro di berbagai wilayah Jabotabek, Surabaya, Solo, Bandung, Makasar, Palembang dan Pekanbaru. Dia mengatakan Bank DKI juga akan melakukan ekspansi kredit yang sehat melalui membidik sektor komersial baik korporasi maupun menengah sebagai engine of growth dan sebagai engine of profitability kredit konsumer seperti Kredit Multi Guna.
”Kredit mikro retail juga akan terus digalakkan dengan menawarkan produk Monas25, Monas75 dan Monas500 dan dalam skim syariah bernama Laris25, Laris75, dan Laris500," tambahnya.
Untuk meningkatkan pelayanan, Bank DKI juga akan menambah serta menyempurnakan fitur terhadap existing produk dan peluncuran produk atau pun aktivitas baru seperti priority banking, Tabungan bisnis dan lainnya.
”Meningkatkan fee based income terhadap pendapatan operasional melalui berbagai sumber seperti transaksi ATM, Jakcard, Cash Management, aktivitas kliring, RTGS dan KU, money changer, jasa layanan ekspor impor, fee dari kerja sama dengan perusahaan asuransi dan sebagainya” ujar Eko.
Perkuat BPD Regional Champion
Selain itu, Eko Budiwiyono yang juga Ketua Umum Asbanda menuturkan bahwa tahun ini akan menjadi tahun Bank DKI menjadi Pusat Keunggulan BPD, di mana Bank DKI perlu terus memantapkan kinerjanya sebagai BPD Regional Champion.
Sebagai gambaran, kinerja Bank DKI di tahun lalu terbilang mengesankan. Laba Bank DKI tumbuh secara signifikan, sebesar 78,37% dari Rp450 miliar di tahun 2012 menjadi Rp803 miliar di tahun 2013. Pertumbuhan total aset Bank DKI juga meningkat sebesar 16,82% dari Rp26,62 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp31,09 triliun pada akhir tahun 2013.
Penyaluran kredit tumbuh sebesar 35,92% dari Rp14,99 triliun di tahun 2012 menjadi  Rp20,38 triliun di tahun 2013 dengan porsi kredit untuk segmen produktif diatas 50%. Dana pihak ketiga meningkat 7,15% dari Rp20,64 triliun menjadi Rp22,12 triliun di tahun 2013 ini.
“Prestasi ini mampu dicapai Bank DKI ditengah kondisi perekonomian tahun 2013 yang terbilang sulit dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5,7% dan ditengah-tengahnya kuatnya tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang meningkat, bersamaan dengan pelemahan nilai tukar rupiah serta realisasi inflasi sebesar 8%” ujar Eko.
Selain itu Bank DKI sepanjang tahun 2013, juga mendapatkan penguatan struktur permodalan dengan adanya penambahan modal disetor dari Pemprov DKI Jakarta. Tercatat, Pemprov DKI Jakarta 2 kali melakukan penambahan modal disetor kepada Bank DKI dengan total tambahan modal sebesar Rp800 miliar. Bahkan tahun 2014, Pemprov DKI Jakarta juga telah menganggarkan tambahan modal disetor kepada Bank DKI sebesar Rp1 triliun. [kam]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…