Andalkan Produk Reksadana Baru - Panin Targetkan Dana Kelola Rp 19,6 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Panin Asset Management (PAM) menargetkan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tahun 2014 dapat tumbuh sebesar 30% dengan adanya produk reksa dana baru. Jika dibandingkan dengan raihan AUM tahun lalu sebesar Rp 15,1 triliun. Artinya, AUM Perusahaan akan sekitar Rp 19,6 triliun hingga Rp 20 triliun hingga akhir tahun 2014.

Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja menuturkan, bahwa pihaknya pada tahun 2013 berhasil mencatat AUM sebesar Rp 15,1 triliun atau naik sekitar Rp 6 triliun dari posisi AUM yang berhasil tercatat pada tahun 2012 sebesar Rp 9 triliun,”Kalau di tahun 2013, AUM kami tumbuh sebesar 67% jika dibandingkan raihan AUM tahun 2012. Sedangkan AUM tahun ini kami optimis dapat meningkat sebesar 30%”, katanya di Jakarta, Kamis (6/2).

Dia menyebutkan, pertumbuhan AUM perusahaan tahun ini akan didukung oleh produk-produk reksa dana yang sudah ada dan yang baru akan diluncurkan oleh perusahaan tahun ini. Produk reksa dana tersebut rencananya diluncurkan pada saat Pemilu nanti,”Kami juga berharap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini bisa naik sebesar 12% sehingga AUM perusahaan juga ikut terkerek dan melebihi pertumbuhan IHSG tahun ini,”ujarnya.

Dia menambahkan, bagi pihaknya return merupakan hal nomor wahid untuk menarik nasabah baru. Sehingga PAM selalu mengutamakan return reksa dananya dapat mengalahkan indeks. Dalam 5 tahun berturut-turut sejak tahun 2008, Panin Dana Maksima ungguli indeks 4 kali dan hanya sekali kinerjanya dibawah IHSG. Sementara dalam 10 tahun terakhir, Panin Dana Maksima mampu mengungguli indeks hingga 7 kali.

Untuk target return produk reksa dana saham Panin 3% di atas indeks. Sementara untuk reksa dana campuran ditargetkan dapat tumbuh diatas indeks sebanyak 1-2%. Sedangkan produk fixed income diklaim dapat memberikan return 10-12% di tahun ini karena harga obligasi tahun lalu sudah murah dan diperkirakan membaik di tahun ini,”Kita akan ada produk reska dana yang bundling dgn asuransi di kuartal pertama tahun ini. Semua reksa dana di panin bisa dibundling dgn nama smart investment protection plan (SIPP) II. Kerjasama dgn panin life nasabah dpt perlindungan asuransi jiwa”, katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Operation and Business Development Panin Asset Management Rudiyanto menambahkan, bahwa pihaknya pada tahun ini akan lebih fokus menambah investor ritel dengan mengandalkan 20 cabang yang dimiliki oleh induk usaha yakni PT Panin Sekuritas Tbk (PANS).”Kami berharap investor ritel dapat bertambah dua kali lipat menjadi 32 ribu pada tahun ini. Untuk menjaringnya, kami akan sebar marketing di setiap kantor cabang”, tegasnya.

Melihat kondisi pada 2013 kemarin, PAM akan lebih agresif dalam menggelar acara yang kemungkinan sebanyak 330 acara pada tahun ini. Selain memberikan edukasi, Panin Asset Management juga berharap dengan mengadakan acara bisa menambah jumlah investor ritelnya. (nurul)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…