Bank BTN Terbitkan Obligasi Rp 4 Triliun

NERACA

Jakarta – Perkuat modal untuk mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp4 triliun tahun ini,”Kami ada rencana terbitkan obligasi sebesar Rp4 triliun tahun ini. Jenisnya kita lihat kondisi pasar terlebih dahulu,”kata Direktur BTN Maryono di Jakarta, Kamis (6/2).

Kata Maryono, penerbitan obligasi ini diperkirakan akan dilakukan pada semester I atau semester II 2014 dan jatuh tempo sekarang sudah di siapkan, kemungkinan bisa dengan penerbitan obligasi atau refinancing. Menurutnya, selain penerbitan obligasi, pihaknya akan melakukan sekuritisasi yang akan dibesarkan dengan nilai Rp1,5 triliun. "Mungkin Rp1,5 triliun, itu minimal Rp1,5 triliun," imbuhnya.

Walaupun perusahaan pelat merah ini berencana melakukan obligasi, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) tidak akan melewati batas,”Akan kita jaga sampai 16%. Dari posisi terakhir masih 16 juga, yang penting CAR tak menurun,”tandasnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan bisa meraih tingkat kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sebesar 2,5 sampai 2%. Disebutkan, angka perkiraan ini jauh lebih baik dibanding 2013 yang diperkirakan di bawah empat persen.

Menurut Maryono, BTN serius melakukan penurunan NPL dan hasilnya pun mulai terlihat bagus. Oleh karena itu, dirinya optimistis tahun ini NPL bisa turun sampai 2%. Sejumlah strategi telah dilakukan perseroan untuk memperbaiki kualitas kredit dan menurunkan NPL. Antara lain menagih dan menjual aset kredit bermasalah.

Dari jumlah aset kredit bermasalah yang dilelang sebesar Rp 600 miliar, sekitar 16 persennya telah laku terjual,”Kami lelang aset yang bermasalah. Yang masih menunggak pun rumahnya kami taruh stiker bahwa rumah ini bermasalah. Sehingga menjadi terapi kejut bagi pemiliknya,"kata Maryono.

Jika program penurunan NPL ini berhasil, ujarnya, maka akan menjadi salah satu penyumbang laba perseroan yang tahun depan ditargetkan lebih dari Rp 2 triliun. Jumlah tersebut naik dari perkiraan laba bersih BTN tahun ini yang sekitar Rp 1,5-1,7 triliun.

Belum lama ini, BTN menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragunan Aset (KIK EBA) ke-6. KIK EBA Bank BTN ke-6 atau KIK EBA DBTN04 telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 17 Desember 2013. Bank BTN menunjuk PT Sarana Multigraya Finansial sebagai arranger dan pendukung kredit. PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Mandiri sebagai Bank Kustodian serta didukung oleh Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas dan Trimegah Securities selaku underwritter.

Tercatat Bank BTN telah menerbitkan KIK EBA dengan total Rp3,9 triliun. Pertama kali pada 2009, totalnya Rp500 miliar, lalu di 2010 sebesar Rp700 miliar, di tahun 2011 dan 2012 juga jumlahnya triliun.(bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…