Pertumbuhan Ekonomi Tercatat 5,72% - Triwulan IV 2013

NERACA

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2013 tercatat 5,72% year on year (yoy) meningkat dibandingkan triwulan III 2013 sebesar 5,63% (yoy), yang juga lebih tinggi dari perkiraan Bank sentral sebelumnya.

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, dengan perkembangan ini, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi pada 2013 tercatat 5,78%. “Sedikit lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia sebesar 5,7%,” kata Peter dalam keterangan persnya (5/2)

Lebih lanjut dia menjelaskan BI menilai bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. “Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih baik, kebijakan stabilisasi yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dan inflasi dapat dicapai,” jelas dia.

Selain itu, menurut dia pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2013 didukung oleh kenaikan ekspor dan moderasi konsumsi yang terpelihara. “Sedangkan pertumbuhan ekspor mencapai 7,40% (yoy), yang didorong kenaikan permintaan mitra dagang negara-negara maju,”  ujarnya.

Peter mengungkapkan kenaikan ekspor tersebut juga tergambar pada pertumbuhan sektor ekonomi yang terkait dengan ekspor seperti pertambangan dan manufaktur. Sementara itu, pertumbuhan permintaan domestik melambat sejalan dengan melambatnya pertumbuhan total konsumsi dan investasi masing-masing 5,44% (yoy) dan 4,37% (yoy), dari semula 5,89% (yoy) dan 4,54% (yoy) di triwulan III 2013.

Sejalan dengan menurunnya permintaan domestik, impor pada triwulan IV 2013 juga mencatat kontraksi 0,6% (yoy). “Secara keseluruhan, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai berimbang searah dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan Pemerintah,” tandas dia. [sylke]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…