Direksi dan Komisaris 13 BUMN Dirombak

NERACA

Jakarta----Pemerintah melalui Kementerian BUMN merombak para direksi dan komisaris pada 13 perusahaan milik negara. Salah satu alasan perombakan tersebut adalah demi penyegaran dan mendukung kelancaran operasional manajemen perusahaan.  “Ya, pergantian Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta Dewan Pengawas dimaksudkan untuk mendukung kelancaran operasional BUMN-BUMN,” kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar kepada wartawan di Jakarta,26/7

 

Adapun 3 BUMN tersebut antara Perum Jasa Tirta I, PT Pupuk Sriwidjaja, PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, PT Inhutani IV, Perum Produksi Film Negara, PT Batan Teknologi, PT Merpati Nusantara Indonesia Airlines, PT Pengembagan Pariwisata Bali, Perum Perhutani, PT Pos Indonesia, PT Pelindo I, PT Pelindo IV dan PT ASDP Indonesia Ferry.

 

Pelantikan direksi, komisaris dan dewan pengawas dilakukan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN. Adapun nama-nama yang diangkat antara lain, Perum Jasa Tirta I, pemerintah mengangkat Mulyanto sebagai dewan pengawas menggantikan Maurin Sitorus. Sementara Pada PT Pupuk Sriwidjaja ditetapkan empat anggota dewan komisaris yaitu Diah Maulida, Anshari Bukhari, Achmad Suryana dan Mas Achmad Daniri. Ke empatnya menggantikan anggota dewan komisaris Trimadadani, Adolf Warouw, Rifana Erni, Luluk Sumiarso.

 

Sedangkan pada BUMN Kehutanan, PT Inhutani IV ,diangkat Komisaris Utama Bambang Soepijanto menggantikan Wahjudi Wardojo, dan menetapkan anggota Dewan Komisaris Eko Yulianto menggantikan Wandojo Siswanto.

 

Pada Perum Produksi Film Negara memberhentikan Eddy Noor sebagai Direktur Keuangan, Endarjono sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan, Monang Nadeak sebagai Direktur Produksi dan mengangkat Endarjono sebagai anggota Direksi.

 

Selain itu, memberhentikan Ramses Lumbanbatu sebagai Ketua Dewan Pengawas, dan Djasril Djarib sebagai anggota Dewan Pengawas, serta mengangkat Monang Nadeak sebagai Anggota Dewan Pengawas.

 

Pada PT Batan Teknologi mengangkat Dirut Yudiutomo Imardjoko, Direktur Pemasaran dan Jasa Agung Usadi, Direktur Produksi Kusnanto, Direktur Administrasi Keuangan dan Personalia Wishka Soesan Soesanto Putri.

 

PT Merpati Nusantara memberhentikan Farid Luthfi sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi, dan mengangkat Mohammad Roem sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi. Selain juga memberhentikan Danang Sotyo Baskoro sebagai Anggota Dewan Komisaris dan mengangkat Sony Loho sebagai anggota Dewan Komisaris.

 

PT ASDP Indonesia Ferry, mengangkat Dewan Komisaris Agus Suherman dan memberhentikan Danang Sotyo Baskoro. Pada Perum Pehutani mengangkat Direktur Utama Bambang Sukmananto, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Pengembangan Usaha Hutan Rakyar Mustofa Iskandar.

 

Selanjutnya Direktur Industri Kayu dan Non Kayu Heru Siswanto, Direktur SDM dan Umum Achmad Fachrodji, dan Direktur Pemasaran Masfuk. **cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…