Garap Bisnis Palm Oil Mill - Toba Bara Siapkan Belanja Modal US$ 24 Juta

NERACA

Jakarta – PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$15 juta sampai US$24 juta unutk merelisasikan kompensasi lahan dan eksplorasi di tahun ini. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, jumlah capex tersebut termasuk rencana perseroan untuk usaha palm oil mill sebesar US$9 juta. Sementara sisanya untuk kompensasi lahan, eksplorasi, operasional dan infrastruktur. Pada tahun ini, perseroan memperkirakan volume produksi batubara mencapai 7,2 juta-7,8 juta ton atau naik 10-20% dibandingkan tahun lalu sebanyak 6,5 juta ton. Untuk mencapai target produksi tersebut dan meningkatkan kinerjanya, perseroan menyiapkan beberapa strategi di tahun 2014 ini.

Strategi di 2014 yang direncanakan perseroan adalah efisiensi pembiayaan di semua level, meningkatkan pertumbuhan produksi, meningkatkan eksplorasi internal dan akuisisi eksternal, penguatan SDM, menumbuhkan penguatan pemasaran, memaksimalkan return untuk shareholders disamping pertumbuhan profit dan deviden.

Investasi perseroan tersebut akan diprioritaskan pada pengembangan salah satu dari tiga anak usaha perseroan dalam bidang pertambangan batu bara yakni PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dengan alokasi eksplorasi dan pembebasan lahan sebesar 55% dari total belanja modal perseroan di 2014.

Beberapa aksi korporasi perseroan pada 2013 yang telah menyerap dana capexnya adalah pembebasan lahan, pembangunan coal processing plant (CPP), penyelesaian coal hauling road dari TMU dan pembangunan underpass kedua di Adimitra Baratama Nusantara (ABN).

Perseroan juga telah mengekspor batubaranya ke beberapa negara terkemuka di Asia, diantaranya China, Taiwan, India dan Vietnam. Sementara harga rata-rata jual di tahun 2013 mengalami penurunan hingga 7,5% yakni $70 per metrik ton dari $72,5 di tahun sebelumnya, bahkan di tahun ini diperkirakan harga jual akan turun lagi hingga menjadi $63-67 per MT. Perseroan juga masih miliki sisa dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp77,539 miliar hingga akhir Desember 2013 lalu dari total dana yang diperoleh sebesar Rp361,42 miliar.

Direktur utama PT Toba Bara Sejahtera Tbk Justinus Naiborhu menjelaskan, rencananya dana itu akan digunakan untuk bayar pinjaman ke BNP Paribas sebesar Rp94,476 miliar, dan belanja modal Rp189,711 miliar serta akuisisi konsensi pertambangan batubara sebesar Rp77,236 miliar.

Sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp94,116 miliar untuk bayar pinjaman ke BNP Paribas, serta belanja modal Rp112,532 miliar dan akuisisi konsensi pertambangan batubara Rp77,236 miliar sehingga total dana yang sudah dipakai Rp283,884 miliar,”Dana sisa penawaran umum tersebut kini ditempatkan di Bank CIMB Niaga dalam bentuk deposito rupiah dengan suku bunga 9,75% per tahun”, katanya. (nurul)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…