Rogoh Kocek Rp 60 Miliar - Pertamina Bangun 10 SPBU Khusus Motor

NERACA

 

Jakarta - PT Pertamina Retail bakal membangun 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus pengendara sepeda motor. "Kami sedang menunggu izin Pemerintah Daerah untuk mengoperasikannya," jelas Direktur Utama PT Pertamina Retail Toharso di Jakarta, Senin (27/1).

Toharso menuturkan, untuk investasi satu dispenser SPBU khusus motor anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut sekitar Rp 1 miliar-Rp 7 miliar, tanpa tanah. Khusus untuk 10 SPBU khusus motor yang bakal dibangun, Pertamina Retail menyiapkan dana Rp 60 miliar. "Kita cari lokasi banyak kendaraan bermotor di seluruh lokasi. 700 meter persegi cukup, nanti juga ada Bright Store dan ganti oli," ungkapnya.

Toharso mengungkapkan, alasan Pertamina Retail menyediakan fasilitas SPBU untuk sepeda motor karena pertumbuhan sepeda motor lebih banyak ketimbang mobil. "Pada 2014, mobil itu jumlahnya 9 juta-10 juta unit. Sementara motor puluhan juta jumlahnya, mungkin 60 juta unit sehingga motor ini sesungguhnya mendominasi penjualan di SPBU," tukasnya.

Dibangunnya SPBU khusus sepeda motor seiring dengan pertumbuhan pada industri kendaraan bermotor dalam negeri. Berdasarkan data dari Biro Statistik 2009 menyebutkan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 70.714.569 dengan 52.433.132 unit adalah sepeda motor.

Kemudian, dengan adanya SPBU Khusus sepeda motor ini maka penggendara akan merasa nyaman, selamat dan efesien karena tidak bercampur dengan kendaraan roda empat dan truk. SPBU khusus sepeda motor ini didirikan di atas lahan seluas 479 meter persegi dari total lahan 1.227 meter persegi. Shell Motor Ekspress didukung dengan fasilitas satu dispenser, empat pompa pengisian dan dua tangki penyimpanan berkapasitas total 30 kilo liter.

Sebelumnya, pemerintah kembali memasang target pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) pada 2014 sebanyak 38 unit SPBG. Dengan begitu, jika pembangunan tersebut direalisasikan maka akan ada 72 unit SPBG yang akan beroperasi tahun depan. Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro.

Tak hanya SPBG yang ditargetkan bakal selesai di tahun depan, namun pemerintah juga menargetkan tambahan 13 SPBG bergerak atau (Mobile Refueling Unit/MRU). “Pada 2014 kita tergetkan bisa membangun 72 SPBG dan 13 MRU,” ucapnya.

Edy menjelaskan, pembangunan SPBN pada tahun ini diharapkan mencapai 34 unit dengan enam SPBG mobile. Kementerian ESDm memastikan, target itu sudah terealisasi pada bulan ini. "Realisasinya minimum MRU-nya, dua unit milik PGN di Monas dan di Banteng. nanti akan adalagi SPBG milik Pertamina akhir tahun ini. Empat kalau nggak salah," tutur Edy.

Menurut Edy, pembangunan 34 SPBG yang tersebar di beberapa daerah tersebut bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG. "Realisasi 34 SPBG, itu termasuk di Jabodetabek, Palembang Surabaya, terus ada di Balikpapan ada emapt SPBG," jelas Edy.

Selain membangun SPBG, Kementerian ESDM juga menggandeng pemerintah daerah untuk menjalankan progran konversi BBM ke BBG pada kedaraan dinas dan operasional. "Pak walikota sudah komitmen mengubah truk sampahnya mesinnya sudah langsung dedicated untuk gas," tukasnya.

Tak hanya itu, ESDM juga telah siap untuk mengalokasikan converter kit gratis 2.000 unit di 2014 sebagai bagian dari program konversi BBM ke BBG. Edy menuturkan, jumlah converter kit yang digelontorkan di 2014, sama dengan alokasi pada tahun ini. “Jumlahnya sama dengan 2013. Pemberian converter kit ini bertahap dan memang belum ada penambahan,” kata Edy.

Edy menerangkan, 2.000 converter kit itu didistribusikan bagi kendaraan operasional Kementerian Lembaga (K/L), serta pemerintah daerah. Sementara converter kit gratis bagi angkutan umum merupakan domain dari Kementerian Perindustrian. “Itu bagi K/L (Kementrian/Lembaga) dan pemerintah daerah. Sebab, masih banyak yang belum dipasangkan converter kit. Kalau yang angkutan umum itu domainnya Kementerian Perindustrian,” kata Edy.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…