Sepekan Kedepan IHSG Menguat Terbatas

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tercatat menghijau sepanjang sepekan kemarin, di mana lajunya sepanjang 1 minggu masih tercatat positif meski di akhir pekan sebelumnya sempat mengalami pelemahan.

Kepala riset Trust Securities Reza Priyambada menilai, banyaknya sentimen positif dan didukung kuatnya aksi beli mampu menghantarkan IHSG mendekati area overboughtnya namun, diiringi dengan pergerakan volume yang cenderung menurun,” Tampaknya penguatan yang terjadi dalam 3 hari di awal pekan kemarin dan ditambah dengan penguatan yang terjadi sebelum-sebelumnya di satu sisi memberikan harapan akan perbaikan IHSG untuk dapat melanjutkan penguatannya namun, di sisi lain juga membuka peluang untuk ambil untung”, ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Sepanjang pekan kemarin, asing masih tercatat beli dengan nilai Rp803,25 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya yang melakukan aksi beli senilai Rp3,27 triliun. Di awal pekan, pergerakan IHSG masih variatif namun, pelaku pasar mencoba kembali masuk setelah di akhir pekan sebelumnya laju pelemahan IHSG dapat ditahan sehingga membuka peluang pembalikan arah.“Sentimen negatif berupa rilis data-data pertumbuhan Cina yang tidak terlalu signifikan. Di sisi lain, kembalinya asing nett buy dan penguatan Rupiah membuat IHSG dapat kembali positif”, katanya.

Penguatan juga didukung dari naiknya saham-saham perdagangan dan konsumer seiring beredar spekulasi adanya musibah banjir akan meningkatkan permintaan akan barang-barang konsumen. Jelang akhir pekan, laju IHSG sempat anomali meski laju bursa saham global variatif cenderung melemah. Tetapi, di akhir pekan aksi ambil untung kian deras sehingga IHSG harus takluk di zona merah.

Diperkirakan pekan depan, IHSG akan berada pada rentang support 4386-4421 dan resistence 4467-4520. IHSG membentuk pola menyerupai shooting star di atas middle bollinger bands. MACD mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas.

Laju IHSG dapat berada di atas kisaran target support (4280-4345) dan sempat melewati target resisten (4448-4474). Meski secara tren ada harapan kenaikan lanjutan namun, karena hasrat jualan kian besar dapat membuat potensi kenaikan lanjutan akan terbatas dan cenderung melemah. Paling tidak pelemahan terjadi untuk menutupi beberapa utang gap seperti yang telah disebutkan di awal.

Adapun  beberapa saham yang dapat diperhatikan adalah LSIP, HRUM, AKRA, MPPA, ITMG, AALI, AISA, PGAS, MAPI, ADRO, SIMP,  CTRA. Sementara itu, Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky bayu Purnomo menghimbau agar pelaku pasar menghindari saham mining. Hal ini disebabkan posisi saat ini mengharuskan perusahaan batubara menjual hasil komoditasnya yang sudah diolah, bukan lagi beruba batubara mentah,”Ini menyulitkan perusahaan dan akan menurunkan tingkat perolehan laba perusahaan”,ujarnya. (nurul)

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…