Kabupaten Sukabumi - Kinerja Dinas Kebersihan Dipertanyakan Warga Palabuhanratu

Sukabumi - Kinerja aparatur Dinas Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukabumi dipertanyakan warga Palabuhanratu. Pasalnya, sampah baru diangkut setelah menumpuk dan menyebarkan aroma tak sedap. Kondisi ini dianggap sangat menggangu, padahal iuran untuk sampah setiap tahunnya naik.

Sejumlah warga kepada Neraca Kamis (23/1) mengaku sangat prihatin akan mental petugas yang tidak peka terhadap tanggungjawabnya. Mereka meminta agar Bupati dalam menetapkan petugas kebersihan benar-benar memiliki rasa tanggungjawab.

“Warga pada umumnya membayar retribusi sampah. Namun kalau sampah tidak ditarik pada waktu tertentu, apalagi menunggu menggunung, saya rasa sudah tidak layak menjadi petugas kebersihan. Pemda khususnya Dinas Kebersihan jangan hanya menarik retribusi saja,” ketus Herman, seorang warga Palabuhanratu.

Hal senada diungkapkan para pemiliki toko. Akibat sampah yang menggunduk, banyak konsumen enggan memasuki kawasan pertokoan.”Kami sebagai pedagang sangat dirugikan oleh tumpukan sampah di TPS yang berada tepat disamping tokon. Apabila kondisi ini dibiarkan, tentunya sangat emrugikan kami,” ujar Isep seorang pemilik toko.

Dia merasa heran dalam sepekan ini sampah di TPS belum juga diangkut oleh petugas kebersihan pasar. Padahal tak biasanya sampah dibiarkan menumpuk hingga berserakan ke badan jalan yang biasa dilalui para pembeli.  "Saya minta petugas kebersihan pasar secepatnya mengangkut sampah ini. Dan bak sampah besar yang ada didepan toko segera dipindahkan. Ini untuk kenyamanan saya termasuk pembeli," tandas Isep.

Jika permintaannya tidak dituruti, puluhan pedagang yang berada di jalur Budi Rahayu akan beraksi ke UPTD Pasar Palabuhanratu. "Semua pedagang disini sepakat akan mengadakan aksi, jika tuntutan pedagang tidak mendapat tanggapan dari UPTD. Karena pedagang sudah melaksanakan kewajibannya membayar retribusi sampah setiap bulannya," tegas dia.

Sementara, Kepala UPTD Pasar Palabuhanratu, Deni mengatakan, keterlambatan pengangkutan sampah di lokasi TPS Pasar Palabuhanratu, terjadi lantaran kendaraan bak sampah milik Dinas Tata Ruang, Permukiman, dan Kebersihan (Tarkimsih) Kabupaten Sukabumi, sedang mengalami kerusakan pada mesinnya. Sehingga jadual pengangkutan sampah di TPS pasar tidak bisa terlayani.

Deni menambahkan, permasalahan ini akan secepatnya diatasi karena memang sudah menjadi tanggung jawabnya dalam pengelolaan sampah di area pasar. "Kami akan berupaya maksimal, sehingga para pedagang tidak merasa resah lagi ulah tumpukan sampah buangan dari pedagang pasar," kilahnya.

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…