Akhir Pekan, IHSG Rawan Aksi Ambil Untung

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,553 poin (0,41%) ke level 4.496,042. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 3,259 poin (0,43%) ke level 760,633. Positifnya kinerjanya emiten jadi faktor pendorong aksi beli yang terjadi di bursa, meskipun rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar AS.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, indeks BEI masih mengalami kenaikan namun cenderung terbatas menyusul belum adanya dorongan dari mata uang rupiah,”Walaupun IHSG masih belum terlihat mengalami penurunan, namun kurang adanya penguatan rupiah merupakan sinyal bahwa 'breakout' yang terjadi mungkin bisa berbalik arah turun bila aksi jual muncul mendadak," kata dia di Jakarta, Kamis (23/1).

Indeks BEI Jum’at akhir pecan, diproyeksikan akan bergerak melemah seiring dengan aksi ambil untung pelaku pasar terhadap indeks yang sudah sepekan menguat. Yuganur merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan akhir pekan diantaranya Wijaya Karya (WIKA), Media Nusantara Citra (MNCN), Astra Agro Lestari (AALI), Adaro Energy (ADRO).

Perdagangan Kamis kemarin, saham-saham bank memimpin penguatan didorong kinerjanya yang positif, dibuntuti oleh saham-saham agrikultur. Saham tambang dan konsumer yang kemarin naik tinggi harus lengser akibat aksi ambil untung. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 195.694 kali pada volume 3,55 miliar lembar saham senilai Rp 5,558 triliun. Sebanyak 169 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 80 saham stagnan.

Sentimen melemahnya Wall Street membuat bursa-bursa Asia bergerak negatif. Semuanya kompak jatuh di zona merah dipimpin oleh Bursa Hong Kong yang jatuh paling dalam. Saham saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 900 ke Rp 22.950, Century Textile (CNTX) naik Rp 750 ke Rp 7.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 27.550, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 475 ke Rp 64.975.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.300 ke Rp 43.525, Matahari (LPPF) turun Rp 750 ke Rp 12.325, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 350 ke Rp 5.500, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 11.300.

Perdagangan sesi pertama berhasil ditutup menguat 6,777 poin (0,15%) ke level 4.484,266. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,593 poin (0,21%) ke level 758,967. Setelah sempat naik hingga ke posisi tertingginya di 4.510,216 indeks mulai melambat. Investor domestik memanfaatkan posisi indeks tersebut untuk mengambil untung.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 108.494 kali pada volume 2,047 miliar lembar saham senilai Rp 2,978 triliun. Sebanyak 142 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 89 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia akhirnya kompak melemah hingga pertama. Aksi ambil untung semakin tak terbendung gara-gara sentimen kinerja emiten di Wall Street yang mengecewakan. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 22.600, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 400 ke Rp 64.900, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 325 ke Rp 15.000, dan Lionmesh (LMSH) naik Rp 300 ke Rp 6.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 825 ke Rp 12.250, United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 20.650, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 300 ke Rp 4.000, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 200 ke Rp 44.625.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik sebesar 17,99 poin atau 0,40% menjadi 4.495,48. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,64 poin (0,61%) ke level 762,01,”IHSG kembali menguat seiring dengan kenaikan EIDO (produk di bursa AS yang memuat saham-saham Indonesia) pada perdagangan tadi malam," kata analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias.

Dia menambahkan, positifnya indeks BEI juga didorong dari bursa saham Asia yang cenderung menguat menyusul data indeks manufaktur China yang akan dipublikasikan. Namun demikian, lanjut dia, pelaku pasar harus tetap mewaspadai tren depresiasi rupiah dan kenaikan "yield" Surat Utang Negara (SUN) dalam dua hari terakhir.

Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio menambahkan optimisme dari lembaga dana moneter internasional (IMF) terhadap prospek perekonomian goblal membentuk opini positif terhadap pasar keuangan,”IMF merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,7% atau naik 0,1% dibanding sebelumnya," kata dia.

Dari dalam negeri, lanjut dia, kinerja beberapa emiten yang telah dipublikasikan menunjukkan hasil positif. Hal itu akan menjadi katalis bagi pergerakan IHSG. Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 262,40 poin (1,14%) ke level 22.819,85, indeks Nikkei naik 107,05 poin (0,68%) ke level 15.928,03 dan Straits Times melemah 9,72 poin (0,31%) ke posisi 3.124,02. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…