Kementan Siapkan Subsidi Premi Asuransi - Jamin Usaha Pembibitan Sapi Rakyat

NERACA

Jakarta - Kementerian Pertanian akan meluncurkan subsidi premi asuransi untuk ternak sapi bibit rakyat sebagai upaya memberikan kepastian dan jaminan usaha pembibitan sapi rakyat. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro menyatakan, besaran subsidi ini mencapai 80% dari besaran premi yang ditetapkan pada usaha ternak sapi bibit rakyat.

Keputusan tersebut, kata Syukur, berdasarkan hasil pertemuan lintas sektor yang dilakukan pada Jumat (17/1) pekan lalu di Gedung Bank Indonesia yang dihadiri Pejabat Bank Indonesia, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Kemenkeu akan mendukung pembiayaan subsidi premi asuransi ternak sapi bibit rakyat tersebut yang akan dikoordinasikan Kemenko Perekonomian," ujar Syukur di Jakarta, Rabu (22/1). Sedangkan bank sentral bertindak sebagai koordinator dalam fasilitasi prosedur pembiayaan untuk asuransi ternak sapi bibit bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Ini merupakan tindak lanjut rencana aksi Bukit Tinggi, Sumatra Barat,” tambahnya. Menurut dia, saat ini Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sedang melakukan penghitungan rincian biaya subsidi premi yang dibutuhkan, sementara Permentan yang mengatur hal tersebut tengah diproses dan diharapkan dapat segera difinalisasi.

Syukur menyatakan, asuransi ternak sapi memberikan jaminan penggantian kepada pemilik jika ternak sapi mengalami risiko kematian karena penyakit, kecelakaan, melahirkan dan kehilangan sebagaimana diatur di dalam polis.

Dengan demikian, lanjutnya, asuransi ini memberikan perlindungan bagi peternak terhadap risiko kerugian. Dia mengharapkan produk asuransi tersebut dapat mendorong pengembangan usaha peternakan di Indonesia, karena akan meningkatkan posisi tawar peternak dalam rangka mengakses sumber kredit/pembiayaan. "Di sisi lain perbankan dapat meningkatkan penyaluran kredit ke sektor pertanian karena sebagian risiko kegagalan telah diproteksi oleh asuransi," tukasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…