Meski Belum Ideal - Bulog Siapkan 365 Ribu Ton Beras untuk Daerah Bencana

NERACA

Jakarta - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) telah menyiapkan beras sebanyak 365 ribu ton yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk memenuhi permintaan kebutuhan di daerah bencana. Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan setiap Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia yang kekurangan bahan pangan akibat terkena bencana alam seperti banjir, gunung meletus maupun kekeringan, akan mendapatkan 100 ton beras. Sedangkan untuk Pemerintah Provinsi mendapatkan bantuan 200 ton beras.

"Tidak perlu menunggu adanya penetapan status 'siaga bencana'. Kalau memang kekurangan (beras), Pemda/Pemprov bisa langsung mengajukan ke Bulog," jelas Sutarto, di sela perayaan Ulang Tahun Perum Bulog ke-11 di Jakarta, Minggu (19/1). Menurut dia, CBP ini akan dikoordinasikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), sehingga mekanisme permintaan bantuan tersebut melalui Menko Kesra, Agung Laksono, untuk kemudian diteruskan ke Bulog untuk menyalurkannya.

"Kalau Pemda merasa kurang, bisa minta tambahan ke Pemprov. Setelah itu, Pemprov dapat mengajukan permintaan ke Menko Kesra," terang Sutarto. Tak hanya itu. Dia pun menjamin, dalam kondisi normal, besarnya CBP yang semuanya berada di seluruh gudang Bulog mampu memenuhi kebutuhan penyaluran selama delapan bulan ke depan.

Meskipun tidak harus ada penetapan status ‘siaga bencana’, Sutarto menyatakan Pemda yang mengajukan permintaan bantuan beras harus memiliki data warga yang perlu dibantu serta berapa banyak beras yang diperlukan. Dia mengakui, volume CBP sebesar 365 ribu ton tersebut masih jauh dari jumlah yang ideal untuk mencukupi seluruh penduduk Indonesia yang tersebar di berbagai kepulauan.

Menurut dia, jumlah stok CBP yang harus disediakan Pemerintah Indonesia mencapai 1,2 juta-1,5 juta ton. "Tahun 2013, kami mengusulkan tambahan 268 ribu ton namun tidak disetujui.Tapi kami yakin jumlah CBP (365 ribu ton) tahun ini mencukupi," jelasnya. Sutarto mengungkapkan, saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 2,1 juta ton, yang berasal dari penyerapan beras petani 2013 sebesar 3,4 juta ton sedangkan tahun ini ditargetkan 3,85 juta ton.

"Kalau tidak ada tugas penyaluran raskin (beras untuk rakyat miskin), sebenarnya pengadaan 3,5 juta ton sudah cukup. Pengadaan beras dalam negeri tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3,62 juta ton. Memang, setiap tahun Bulog harus menyalurkan beras sebanyak 3,4 juta ton," katanya.

Menanggapi target penyerapan beras petani tahun ini yang dinilai terlalu tinggi, Sutarto tetap optimistis akan tercapai jika produksi padi nasional bagus dan mengalami surplus. Pada 2012, lanjut mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian itu, produksi padi nasional cukup bagus begitu juga tahun lalu juga begitu. [ardi]

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…