Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kurikulum 2013 Terus Digunakan


Pendidikan memang sangatlah penting, namun tidak semua orang menyadari hal tersebut. Kebodohan dan kemiskinan sudah sejak lama menjadi lingkaran setan yang harus kita perangi bersama. Dalam hal ini setiap orang memang memiliki tanggung jawab untuk terus mengingatkan pentingnya seseorang untuk menerima dan mengenyam pendidikan sejak dini.

Namun bukan masalah pentingnya seseorang untuk menerima pendidikan sejak dini saja, sebuah pendidikan pun haruslah mengikuti dan berkembang sesuai perkembangan pendidikan didunia agar tidak tertinggal. Kurikulum di Indonesia sendiri telah mengubah kurikulumnya ke kurikulum 2013 dan telah diimplementasikan selama satu semester di 6.326 sekolah. Kurikulum ini menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dipakai sejak 2006 lalu.

"Perubahan kurikulum dipicu adanya perubahan sosial budaya, kebutuhan industri, dan ilmu pengetahuan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, pada pers workshop di Universitas Terbuka, Selasa (14/01/2013). Dalam perubahannya, ada empat standar yang dilibatkan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian.

Mendikbud mengatakan, pada KTSP, yang menjadi rujukan adalah standar isi. Ketiga standar lainnya mengacu pada standar isi. Pola tersebut, kata dia, menghasilkan banyak mata pelajaran.

"Ditentukan dulu isinya mau seperti apa, baru turunan proses, penilaian, dan kompetensi lulusannya ditentukan," jelasnya. Sedangkan di kurikulum 2013, standar kompetensi lulusanlah yang menjadi rujukan. Setelah kompetensi lulusan ditentukan, baru isi, proses, dan penilaiannya ditentukan.

"Ibaratnya jika ingin membuat baju, ditentukan dulu mau buat baju apa, warna apa, ukuran apa, baru dibuat pola dan dicocokkan hasil akhirnya, jadi lebih terukur," tuturnya.

Mendikbud menambahkan, dalam mengembangkan Kurikulum 2013, kurikulum sebelumnya tidak dihilangkan semua, melainkan dijadikan referensi, ditambah dengan tantangan internal dan eksternal. Yang dilakukan dalam pengembangan ini adalah penataan pola pikir, pendalaman dan perluasan materi, penguatan materi, dan penyesuaian beban.

Dalam kurikulum 2013 ini pula, kata Mendikbud, tugas guru menjadi lebih ringan. Karena tugas untuk menyiapkan RPP diambil alih pemerintah. Tujuannya, agar efektivitas pembelajaran lebih besar kepada siswa. "Tujuan utama kita kan siswa, oleh karena itu harus fokus pada kepentingan siswa," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…