Targetkan Produksi 31 Juta Ton - Kokohnya Bisnis Semen Indonesia Kuasai Pasar

NERACA

Jakarta – Setelah sukses mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam, Thanglong Cement, rupanya belum puas sampai disitu saja bagi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk menjadi perusahaan semen terkemuka di regional hingga global. Pasalnya, perusahaan semen plat merah ini masih tetap gencarkan untuk mengakuisis perusahaan semen asal Myanmar dan Bangladesh.

Direktur Keuangan PT Semen Indonesia Tbk, Ahyanizzaman mengatakan, perseroan tetap berniat mengakuisisi perusahaan semen di Myanmar dan Bangladesh untuk memperkuat langkah perseroan menjadi industri semen terbesar di Asia Tenggara. Namun sayangnya, rencana tersebut belum bisa dilakukan karena belum ada kesepakatan harga, “Proses akuisisi atau pembentukan perusahaan patungan dengan pihak Myanmar masih belum dapat dilakukan, lantaran belum adanya kesepakatan dalam investasi dengan beberapa mitra yang dijajaki,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya berharap, tahun ini kesepakatan tersebut sudah bisa terwujud. Ditahun ini, perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp25,9 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 20% jika dibandingkan dengan pendapatan pada 2013 yang diperkirakan mencapai Rp21,6 triliun,”Kami optimis pendapatan perseroan masih tumbuh di atas 20%, jika dibandingkan dengan pendapatan sepanjang tahun sebelumnya,”ujarnya.

Menurutnya, dengan meningkatnya pendapatan tersebut, perolehan laba bersih perseroan pun diperkirakan juga dapat tumbuh sebesar 10% pada 2014. Sementara, target laba bersih hingga akhir 2013 sebesar Rp6,35 triliun, maka dengan demikian laba bersih hingga akhir tahun ini diproyeksikan mencapai angka Rp7,62 triliun.

Kata Ahyanizzaman, uuntuk laba bersih hingga akhir tahun ini ditargetkan masih akan tumbuh di atas 10%. Jika, pertumbuhan industri semen nasional masih 6%, mungkin kami bisa sampai 15%,” tegas Ahyanizzaman. ‪Sebagai catatan, laba bersih Semen Indonesia hingga kuartal ketiga 2013 telah mencapai Rp3,91 triliun, didukung perolehan pendapatan yang mencapai sebesar Rp17,39 triliun pada periode tersebut.

Kemudian untuk produksi, lanjut Ahyanizzaman, perseroan menargetkan kenaikan produksi sebesar 10%, atau tembus hingga 31 juta ton dari capaian akhir 2013 yang tercatat 27,95 juta ton. Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soetjipto pernah bilang, untuk mendukung kenaikan itu pihaknya memiliki 15 "packing plant", “Keberadaan packing plant akan terus kami tingkatkan hingga 30 packing plant pada 2016, tujuannya untuk mendukung kenaikan produksi,”ujarnya.

Selain itu, kenaikan target juga akan didukung 11 pelabuhan khusus atau "special sea port" dan 361 jaringan distributor yang ada di berbagai daerah. Sementara itu, terkait dengan "strategic holding" yang dijalankan oleh PT Semen Indonesia (persero) Tbk, Dwi menjamin tidak mematikan potensi daerah, namun akan memberi nilai tambah bagi daerah masing-masing."Daerah tidak perlu khawatir, sebab "strategic holding" dengan nama Semen Indonesia akan menciptakan sinergi yang baik dan menumbuhkan potensi masing-masing daerah," tandasnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…