Sudah Lama, Halim untuk Penerbangan Reguler

Oleh: Tri Sunoko

Dirut PT Angkasa Pura II (Persero)

Pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk penerbangan domestik reguler sebenarnya telah dilakukan sejak lama dan bukan baru ini saja, tepatnya pengembangan tersebut sudah dilakukan sejak 2013.

Pengembangan tersebut antara lain merevitalisasi terminal penumpang sehingga bisa menampung sekitar 600 penumpang per jam dan menambah fasilitas "check-in" menjadi 10 meja konter dengan masing-masing 2 jalur antrean.

Selain itu, sarana transportasi publik dari dan ke Bandara Halim Perdanakusuma juga telah disiapkan yakni angkutan bus Damri dengan tujuan ke Bandara Soekarno-Hatta, Gambir, Rawamangun, Pulogebang, Bogor, Bekasi, dan Depok.

Tersedia pula 5 operator taksi yaitu Cipaganti, Express, Sri Medali, dan Blue Bird Group, yang siap mengantar penumpang ke tujuan. Angkasa Pura II juga menyediakan fasilitas lahan parkir yang dapat menampung hingga 700 unit kendaraan.

Adapun waktu slot yang tersedia di Halim adalah 126 pergerakan pesawat untuk operasional selama 24 jam. Untuk pembagian waktu slot adalah pada pukul 06.00 - 12.00 WIB terdapat 2 kedatangan dan 2 keberangkatan setiap jam, lalu 12.00 - 18.00 WIB ada 3 kedatangan dan 3 keberangkatan setiap jam, kemudian 18.00 - 21.00 WIB ada dua kedatangan dan keberangkatan setiap jam, serta 21.00 - 06.00 WIB ada tiga kedatangan dan keberangkatan setiap jam.

Sedangkan saat ini telah tersedia terminal penumpang yang mampu menampung sekaligus tiga keberangkatan penumpang dan tiga kedatangan penumpang dalam waktu satu jam. Untuk fasilitas lahan parkir, PT Angkasa Pura II Cabang Bandar Udara Halim Perdana Kusuma telah menyediakan lahan parkir yang mampu menampung kurang lebih 700 kendaraan.

Dengan pengoperasian Bandar Udara Halim Perdana Kusuma ini, harapn ke depan dapat mengurangi tingkat kepadatan pergerakan pesawat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. PT Angkasa Pura II juga kini tengah mengembangkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta, dari sisi darat dan udara.

PT Angkasa Pura II melakukan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta hingga dapat menampung masing-masing 18 juta penumpang dan 19 juta penumpang. Terminal 3 juga dikembangkan hingga bisa menampung 25 juta penumpang. Dari sisi udara, selain membangun runway ketiga, Angkasa Pura II juga akan mengoptimalkan kapasitas 2 runway Bandara Soekarno-Hatta dari saat ini 64 penerbangan per jam menjadi 72 penerbangan per jam, lalu 86 penerbangan per jam pada 2015 mendatang.

Memang, Bandara Halim Perdanakusumah secara resmi akan melayani penerbangan komersil domestik pada Jumat (10/1). Harapannya agar bandara tersebut dapat mengurai kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta yang selama ini terjadi.

Untuk meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta, pada tahun 2015 mendatang Terminal 3 telah rampung dibangun dan siap digunakan. Masalah kepadatan diakuinya memang suatu hal yang sering dialami dan dikeluhkan di Cengkareng. Faktanya, untuk kota besar seperti Jakarta, memang sudah sepatutnya memiliki lebih dari satu bandara untuk melayani penumpang.

BERITA TERKAIT

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

BERITA LAINNYA DI

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…