Danai Capex, XL Kantungi Pinjaman US$300 Juta

NERACA

Jakarta- PT XL Axiata Tbk (EXCL) memperoleh fasilitas kredit senilai US$300 juta dari DBS Bank LTD. Pinjaman ini diperoleh seiring pendatanganan perjanjian kredit antara perseroan dengan DBS Bank LTD pada 6 Januari 2014. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Murni Nurdini dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (8/1).

Disebutkan, dana yang diperoleh dari pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas utang perseroan, keperluan belanja modal tahunan, atau untuk tujuan umum lainnya. Adapun jangka waktu fasilitas kredit adalah tiga tahun terhitung sejak tanggal penarikan. Pihak manajemen menegaskan, tidak ada jaminan yang dijaminkan untuk kredit ini.

Diketahui, EXCL terus mengembangkan usahanya di tahun ini. Salah satunya melalui akuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Hal tersebut seiring ditandatanganinya perjanjian jual beli bersyarat (conditional Sales Purchase Agreement-CSPA) oleh perseroan dengan Saudi Telecom Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment B.v. (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC.

Transaksi ini dinilai akan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi perseroan saat ini dan memberikan kapasitas yang akan bermanfaat bagi para  stakeholders, “Dengan akuisisi AXIS, perseroan akan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu operator terdepan sekaligus memperkuat kepemimpinannya di layanan data mobile.” Kata Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Hasnul Suhaimi.

Selain meningkatkan pertumbuhan di sektor telekomunikasi, sambung dia, aksi korporasi ini akan membuat XL mampu untuk memberikan kualitas layanan jaringan 2G dan 3G. Secara operasional, XL dan Axis juga dapat melakukan pemanfaatan aset optimal karena ada penghematan pada belanja modal dan operasional.

Pendayagunaan aset yang lebih baik, kata dia, terutama untuk menara BTS XL dan peralatan  jaringan, dengan pengurangan signifikan pada belanja modal (CAPEX) dan belanja opersional. Kesepakatan perjanjian jual beli ini meliputi yaitu Teleglobal akan menjual 95% saham di AXIS  kepada XL. 100% nilai perusahaan AXIS dinilai sebesar S$865 juta, dengan catatan buku AXIS bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free).

Sementara itu, guna mendorong pertumbuhan, XL terus meluncurkan layanan konten digital dengan inovasi terbaru, ”XL punya pandangan bila layanan konten digital itu menjadi sumber bisnis baru di masa depan. Saat ini, kami mulai menanam benih. Kami mengharapkan konten digital bisa tumbuh 2,5 kali lipat pada 2013,” kata Direktur Technology & Digital Services XL Dian Siswarini.

Ambisi untuk mengembangkan bisnis Digital Services akan andalan dan tulang punggung penjualan. Digital Services sebagai segmen terbaru dari bisnis XL menjadi andalan ke depan untuk berkontribusi dalam pendapatan data. Sejatinya, sejak 2012 XL fokus membangun layanan data. Saat ini, XL sudah memiliki layanan data seperti XL Rumahnya Android dan HotRod 3G+. (lia)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…