Proyeksi 2014 - Perikanan Budidaya Targetkan Investasi Rp 300 M

NERACA

 

Jakarta – Sektor perikanan digadang-gadang menjadi satu komoditas mengatasai kebutuhan pangan nasional. Oleh karenanya, untuk dapat memenuhi kebutuhan itu perlu adanya peningkatan produksi perikanan, khususnya perikanan budidaya. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan mampu menjaring invetasi masuk sebesar Rp 300 milliar untuk dapat meningkatkan produksi perikanan budidaya nasional.

Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengatakan, secara umum investasi dan permodalan disektor perikanan budidaya masih lemah, maka dari itu kami bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) maupun investor agar mau masuk investasi disektor perikanan. Dan untuk tahun 2014, ditargetkan investasi yang masuk bisa tembus sekitar Rp 300 milliar. “Sejak tahun 2012 lalu, sektor perbankan memang sudah masuk di sektor perikanan, hanya saja sampai dengan saat ini masih belum besar. Namun demikian kadin maupun investor sudah mulai masuk,” katanya sesaat setelah menghadiri acara Chief Editors Meeting, di Jakarta, Rabu (8/1).

Adapun program-program yang akan diimplentasikan selama tahun 2014, sambung Slamet, konsentrasi kami tetap pada peningktan produksi dan dapat meningktakan itu tentu saja kita masih kan terus merevitalisasi tambak-tambak idol, perbaikan infrastruktur penunjang, seperti saluran air dan lain-lain. “Nanti selain dengan investor, kami juga akan bekerjasama dengan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) untuk pembangunan maupun perbaikan infrastruktur diwilayah tambak,” ujarnya.

Disinggung mengenai komoditas ikan apa saja yang akan menjadi konsentrasi perikanan budidaya, menurutnya hampir semua komiditas perikanan budidaya akan kita terus genjot produktifitasnya seperti Udang, ikan Lele, Nila, Gurame, Emas, karena memang sepanjang tahun 2013 saja sudah diproduksi tinggi tapi permintaannya masih tinggi, ini berarti komooditas perikanan budidaya ini memang laku masyarakat. “Hanya saja yang masih menjadi primadona perikanan budidaya masih tetap udang, karena disamping konsumsi dalam negeri yang selalu kurang, nilai ekspornya juga tinggi,” terangnya.

Target Produksi

Dalam keterangan sebelum Sharif C. Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan, ia mengatakan, pada 2013 produksi perikanan mencapai 15,3 juta ton dengan tingkat konsumsi 34 Kg/Kapita/tahun. Produksi perikanan itu, telah melampaui target yang ditetapkan pada 2012, sebesar 14,86 juta ton. "Untuk tahun 2014 kami targetkan produksi ikan 22,39 juta ton, terdiri dari perikanan tangkap 5,50 juta ton dan perikanan budidaya 16,89 juta ton,” katanya.

Adapun untuk ekspor, KKP menargetkan kinerja ekspor produk hasil perikanan tumbuh sebesar 19 persen atau sekitar US$5 milliar dari target 2012 sebesar US$4,2 milliar. Udang menjadi salah satu komoditas unggulan yang diproyeksikan mencapai US$1,9 miliar dollar AS, diikuti tuna US$720 juta, kepiting US$379 juta dan produk perikanan lainnya senilai US$541 juta.

Menurutnya, capaian ekspor hasil perikanan telah mengarah pada produk bernilai tambah. Hal itu ditandai kenaikan nilai ekspor perikanan 10,8 persen yang diikuti dengan pertumbuhan neraca perdagangan perikanan 11, 49 persen. Neraca perdagangan perikanan surplus 76,47%.

Adapun berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/ FAO),produksi perikanan budidaya dunia telah mencapai 66 juta ton, jumlah itu melebihi produksi daging sapi yang hanya 63 juta ton. Dan untuk produksi ikan Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat tahun 2012 produksinya 9,6 ton, 2013 targetnya 13 juta ton dan untuk tahun 20014 targetnya 16,9 juta naik 40% dari target tahun 2013.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…