Targetkan Semester Pertama - Tercatat 15 Calon Emiten Bakal Listing di Bursa

NERACA

Jakarta – Minat calon emiten untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) masih tinggi di tahun 2014, meskipun diwarnai perlambatan ekonomi dan nilai tukar rupiah yang masih terkoreksi. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan, setidaknya ada 15 calon perusahaan yang segera listing di bursa pada semester pertama tahun ini.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, pihaknya telah mencatat akan ada 15 perusahaan yang siap menjadi perusahaan publik di pasar modal Indonesia pada semester pertama 2014, “Maka dengan jumlah yang sudah ada, tidak mustahil target 30 emiten baru hingga akhir dapat kembali tercapai,”ujarnya di Jakarta, Kamis (2/1).

Dia juga menjelaskan, tahun pemilu tidak menyurutkan niat perusahaan untuk memperoleh dana segar dari masyarakat melalui IPO. Dia mencontohkan seperti ketika Pemilu pada 2004 dan 2009, indeks justru meningkat,”Saya percaya hal ini akan terulang kembali di tahun ini. Saat indeks naik, beberapa perusahaan akan lebih senang melangsungkan IPO. Namun, mereka tetap harus mempertimbangkan beberapa faktor-faktor risikonya,”tuturnya.

Menurutnya, kondisi diakhir tahun kemarin dengan banyaknya investor asing yang justru melakukan nett buy hingga Rp700 miliar, menunjukan kondisi Indonesia yang masih menarik. Kata Ito, hal ini disebabkan Indonesia berhasil menekan inflasi dan defisit lebih dari perkiraan.

Lanjutnya, investor asing menilai perekonomian Indonesia tetap tumbuh, sehingga asing memlih mencuri start lebih dulu. Namun yang harus tetap dipertimbangkan oleh investor saat ini adalah hasil inflasi, defisit dan nilai tukar mata uang rupiah. Sementara Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan, pada bulan Januari 2014 akan ada beberapa perusahaan yang sudah disetujui oleh otoritas untuk mencatatkan sahamnya di bursa. Perusahaan tersebut adalah anak usaha PT First Media Tbk yakni PT Link Net, PT Bank Panin Syariah, PT Bank Ina Perdana dan PT Asuransi Mitra Maparia.

Kemudian pada tanggal 8 dan 9 Januari 2013 nanti, diperkirakan PT Graha Layar Prima (Blitzmegaplex) dan PT Intermedia Capital (ANTV) akan melakukan mini expose di bursa. “Blitz dan ANTV listing di kuartal pertama tahun ini menggunakan buku September 2013. Sementara, PT Soechi Line sudah melakukan mini expose”, ungkapnya.

Sementara, PT Bali Towerindo Sentra dan PT Eka Sari Lorena Transport juga berencana melakukan IPO di tahun 2014 menggunakan buku September 2013. Namun, hingga saat ini PT Bali Towerindo yang sudah menggelar mini expose.“Bali Towerindo Sentra berencana melepaskan sebesar 15% sahamnya ke publik dengan target perolehan dana di atas Rp100 miliar”, katanya.

Asal tahu saja, tahun ini BEI masih menargetkan 30 emiten baru bakal listing di bursa dan selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan segera meresmikan aturan baru yang memberi kemudahan bagi calon emiten migas dan minerba. (nurul)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…