Slank Nggak Ada Matinya : Perjalanan Karir Slank Selama 30 Tahun

Di tahun 1996, grup band Slank tengah krisis gitaris dan hanya dipunggawai oleh Bimbim (Adipati Dolken), Kaka (Ricky Harun) dan Ivanka (Aaron Shahab). Mereka harus segera mencari gitaris baru demi memenuhi sisa jadwal tur mereka. Saat itulah Ivan menghubungi dua gitaris hebat yaitu Abdee (Deva Mahenra) dan Ridho (Ajun Perwira), untuk ikut 'jamming' serta gabung di tur Slank.

Sukses menemani Slank tur, Bimbim selaku 'motor' dari grup band tersebut akhirnya memutuskan untuk menggandeng Abdee dan Ridho menjadi personil tetapnya. Keduanya pun ikut andil dalam pembuatan album Slank terbaru yang bertajuk Tujuh. Dari sanalah Ridho dan Abdee mulai menyatu dengan lingkungan serta keluarga besar Slank yang memiliki banyak fans fanatik.

Namun, kebahagiaan Ridho dan Abdee tidak berlangsung lama lantaran kebiasaan buruk Bimbim, Kaka serta Ivanka yang tak bisa jauh dari narkoba. Ridho dan Bimbim pun sempat bertengkar hebat hingga merusak keharmonisan di tubuh Slank itu sendiri. Di sisi lain, benih-benih cinta mulai tumbuh pasca pertemuan Bimbim dengan gadis pujaannya, Reny (Alisia Rininta). Dia pun sangat mendukung Bimbim untuk sembuh dan jauh dari narkoba.

'Slank Nggak Ada Matinya' bukanlah film dokumenter yang menceritakan perjalanan karir Slank selama 30 tahun, layar lebar arahan sutradara Fajar Bustomi ini hanya mengangkat kisah terberat Slank di tahun 1996-1997 pasca kehilangan gitarisnya di tengah jadwal tur mereka.

Di sini para personel Slank tidak berperan sebagai diri mereka sendiri namun digantikan oleh Adipati Dolken (Bimbim), Ricky Harun (Kaka), Aaron Shahab (Ivanka), Deva Mahenra (Abdee) dan Ajun Perwira (Ridho). Walau wajah mereka tidak begitu mirip, tapi pendalaman karakternya patut diacungi jempol khususnya untuk karakter ikonik seperti Bimbim dan Kaka.

Cerita di film ini tentunya didukung dengan musik-musik Slank di era 1997 hingga tahun 2000an sesuai dengan kisah yang ditawarkan. Bagi Anda yang mengaku fans berat Slank sepertinya film produksi Starvision ini tidak boleh dilewatkan, karena kalian akan mengetahui lebih dalam tentang usaha keras band idola Anda yang masih bertahan hingga saat ini. Terlebih lagi, film 'Slank Nggak Ada Matinya' adalah 100% kisah nyata yang dialami Bimbim dan kawan-kawan tanpa ada penambahan drama yang signifikan dari sutradara Fajar Bustomi.

 

BERITA TERKAIT

Love The Coopers: Kejutan untuk Klan Cooper

Film komedi barat berjudul “Love The Coopers” ini merupakan film yang berceritakan mengenai empat generasi dari klan Cooper yang datang…

Wujudkan Impian dengan Zikir 99 Asmaul Husna

Menurut etimologi,  Asmaul Husna berasal dari kata Al Asma dan Al Husna, yang artinya nama-nama yang indah. Secara istilah Asmaul…

Pride and Prejudice and Zombies

Pride and Prejudice and Zombies adalah salah satu film horor arahan arahan sutradara Burr Steers yang rilis di awal tahun…

BERITA LAINNYA DI

Love The Coopers: Kejutan untuk Klan Cooper

Film komedi barat berjudul “Love The Coopers” ini merupakan film yang berceritakan mengenai empat generasi dari klan Cooper yang datang…

Wujudkan Impian dengan Zikir 99 Asmaul Husna

Menurut etimologi,  Asmaul Husna berasal dari kata Al Asma dan Al Husna, yang artinya nama-nama yang indah. Secara istilah Asmaul…

Pride and Prejudice and Zombies

Pride and Prejudice and Zombies adalah salah satu film horor arahan arahan sutradara Burr Steers yang rilis di awal tahun…