Juarai IT Makeover Contest Asia Pacific - Sekolah TK Manfaatkan Gedget Canggih Jadi Media Belajar Anak

Manfaat Teknologi dalam dunia Pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan sekolah yang menerapkannya. Kegiatan operasional sekolah lebih sistematis, terencana, berkolaborasi, dan menghemat biaya. 

NERACA

TK Islam Al-Azhar 22 Semarang berhasil menjuarai “IT Makeover Contest Asia Pacific” setelah mengalahkan delapan finalis lainnya dari Asia Pasifik yang berasal dari Australia, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Kontes ini dimaksudkan untuk mendorong kalangan usaha kecil dan menengah di berbagai bidang agar dapat mengembangkan kinerja IT dalam kegiatan operasionalnya.

Business Group Head, Windows Division, Microsof Indonesia, Lucky Gani mengatakan, dari ratusan finalis di seluruh Asia Pasifik, terpilih sembilan finalis dari berbagai negara. Sembilan finalis ini memiliki latar belakang berbeda, seperti pembuat kerajinan tangan, solusi IT, penyedia alat pertanian, produsen makanan dan minuman, penyedia logistik, hingga penyelenggara pendidikan.

“Ternyata finalis dari Indonesia, yakni TK Al-Azhar 22 Semarang sebagai lembaga penyedia atau penyelenggara pendidikan berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan delapan finalis lainnya,” tutur dia

Lebih lanjut Lucky mengatakan bahwa kemajuan teknologi telah mengenalkan anak-anak pada beragam gadget sejak usia sangat dini. Banyak orang tua memberikan gadget ke anak agar tidak rewel,  tapi yang paling penting adalah bagaimana teknologi ini bisa mereka pakai untuk melakukan sesuatu yang lebih selain main game.

Microsoft, sambung Lucky, berupaya memfasilitasi berbagai aplikasi yang bersifat edukasi untuk mengimbangi fungsi perangkat elektronik itu sehingga masyarakat, terutama anak-anak bisa menggunakannya untuk belajar.

"Dalam bidang pendidikan, seperti diketahui anak-anak sekarang sedemikian akrab dengan tablet, gadget, dan sebagainya untuk bermain game. Anak-anak perlu diedukasi untuk menggunakannya," kata dia.

Ya, gadget kini tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak usia dini. Hal ini dapat dilihat dari kian marak dan berkembangnya  software-software dengan program tertentu. Secara tidak langsung pembelajaran melalui gedget dapat menstimulasi bagi perkembangan motorik halus anak, khususnya daya rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif, mengenal manfaat teknologi terutama dalam penggunaan gedget seperti laptop atau tablet. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

Berangkat dari hal tersebut, alih-alih bermain atau melihat video musik, teknologi digital dari alat-alat elektronik senilai US$15 ribu hasil memenangi lomba "IT Makeover Contest Asia Pacific" yang diadakan Microsoft itu pun digunakan untuk menyampaikan pelajaran dengan cara yang menarik kepada anak-anak.

"Kami ingin menegaskan bahwa alat-alat itu tak hanya untuk main, manfaatnya akan lebih besar jika dipakai untuk belajar," ujar Manager TIK TK Al-Azhar 22 Semarang Nura Uma Annisa.

Di sisi lain, ungkap wanita yang setia mendampingi anak-anak dalam menggunakan aneka gadget yang tersedia di sekolahnya, mengajari mereka bagaimana cara menulis nama sendiri di word processor dan berhitung dengan aplikasi kalkulator ini, sekolahnya banyak mendapatkan manfaat melalui penerapan teknologi terbaru, seperti Windows 8 Pro dan Office 365.

Staf pengajar dapat saling berbagi file rencana pengajaran sekolah melalui SkyDrive dan Office 365 sehingga antar pengajar dan kepala sekolah dapat saling mengkoreksi dan menyetujui termasuk berkolaborasi dengan Al Azhar Pusat di Jakarta dalam hal diskusi materi kurikulum dan bahan pengajaran.

Membandingkan dengan kondisi sebelumnya, Sri Susilowati, Kepala Sekolah TK Islam Al-Azhar 22 Semarang menjelaskan, sekolah yang didirikan pada tahun 1997 ini mengasuh sekitar 200 murid, dan masih mengandalkan perangkat komputer tua, di mana perangkat komputer masih menggunakan Windows XP dan Microsoft Office 2007, bahkan beberapa masih menggunakan Microsoft Office 2003. Dan, lembaga pendidikan tersebut juga masih menggunakan cara manual dalam proses administrasinya. Oleh karenanya,  setelah menjadi pemenang kontes, sekolah mendapatkan keuntungan karena sistem IT dimodernisasi dengan penerapan teknologi baru dari Microsoft.

“Dengan menjadi pemenang IT Makeover Contest Asia Pacific ini, sekolah kami memiliki keuntungan untuk memodernisasi dan memperbaiki proses kegiatan operasional sekolah lebih sistematis, terencana, berkolaborasi, dan menghemat biaya. Teknologi terbaru Microsoft Windows 8 dan Office 365 terbukti membantu kami mewujudkannya sehingga produktivitas pengajar dan efektivitas kegiatan belajar mengajar meningkat, menghemat pemakaian kertas, dan paling penting adalah anak-anak menyukai Windows 8 karena bisa belajar sekaligus bermain mengingat banyak aplikasi yang menghibur dan berguna bagi mereka,” kata Sri.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…