Pertimbangkan Kondisi Pasar - Bank Muamalat Belum Tertarik Masuk Bursa

NERACA

Jakarta – Setelah mendapatkan suntikan modal dari pemegang saham sebesar Rp 1,3 triliun melalui penawaran saham terbatas atau rights issue pada bulan November lalu, PT Bank Muamalat Tbk memastikan belum tertarik untuk melakukan penawaran secondry public offering (SPO) di pasar modal. Alasannya, masih sama karena kondisi pasar modal tahun depan yang belum pulih.

Direktur Utama PT Bank Muamalat Tbk, Arviyan Arifin menegaskan, pihaknya masih menunda untuk melakukan penawaran saham kepada public di pasar modal karena menunggu kondisi pasar lebih baik, “Kita masih menunda melakukan secondry public offering sambil melihat kondisi pasar memungkinkan dan lebih baik,”ujarnya di Jakarta, Senin (23/12).

Dirinya menuturkan, rencana SPO sudah direncanakan perseroan sejak awal tahun 2013 dan rencananya Juni 2013 bisa terealisasi. Namun karena kondisi pasar modal yang tidak memungkinkan, pada akhirnya rencana aksi korporasi tersebut kembali tertunda dan kemudian mencari sumber pendanaan lewat rights issue.

Sebagai informasi, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 November 2013 dengan agenda Persetujuan Efektif Penawaran Umum Terbatas V Perseroan melalui HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Ditawarkan saham seri B baru berjumlah 2.815.917.885 dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp480.

Setiap pemegang 21 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai 8 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru. Jumlah saham terserap 2.815.917.885 (full subscribe), sementara jumlah dana yang diterima Bank Muamalat adalah sebesar Rp1.351.640.584.800.

Jumlah modal sebelum pelaksanaan PUT V sebesar Rp 821.843.362.500, sedangkan setelah penerbitan HMETD menjadi sebesar Rp1.103.435.151.000. Kata Arviyan Arifin, diharapkan dengan suntikan dana segar tersebut bisa memacu pertumbukan modal atau CAR perseroan tahun depan sebesar 17% hingga maksimal 20%.

Lanjutnya, dana yang telah diterima perseroan akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan guna mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kegiatan usaha Bank,”Dengan dukungan permodalan yang kuat, bisnis yang dikelola oleh perseroan akan semakin ekspansif,”tandasnya.

Dia mengungkap, kesuksesan PUT V ini merupakan refleksi dari komitmen para pemegang saham Bank Muamalat yang menunjukkan bahwa mereka tetap confident atas masa depan pertumbuhan, ekspansi dan potensi perbankan syariah pada umumnya dan Bank Muamalat pada khususnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Keuangan & Operasional Bank Muamalat, Hendiarto, hasil PUT V ini sangat berperan dalam menjaga rasio kecukupan modal Bank Muamalat dan akan mampu menjadi pendorong ekspansi bisnis Bank Muamalat kedepannya. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…