Sambut Libur Natal, IHSG Menguat Terbatas

NERACA

Jakarta – Nuansa libur panjang Natal dan Tahun Baru menyelimuti perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan kemarin. Alhasil, mengakhiri perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 36,424 poin (0,86%) ke level 4.195,556. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 7,223 poin (1,02%) ke level 698,220.

Sentimen negatif lainnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melamah di posisi Rp 12.220 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.200 per dolar AS.

Kata analis HD Capital Yuganur Wijanarko, bursa regional yang mengalami pelemahan mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri mengambil posisi lepas saham,”Situasi regional yang kurang positif menyebabkan pelaku pasar domestik melakukan 'profit taking terhadap saham-saham yang telah menguat pada sebelumnya sehingga IHSG kembali terkoreksi ke area negatif," kata dia di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, pelaku pasar diharapkan mengambil posisi transaksi jangka pendek jika tekanan jual masih berlanjut pada pekan depan."Apalagi, kondisi mata uang rupiah masih cenderung melemah,”ujarnya.

Sementara Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan,  tekanan rupiah yang telah menembus level Rp12.200 per dolar AS menjadi salah satu pertimbangan investor melakukan ambil untung dan aksi ambil untung yang melanda pasar global juga menjadi pertimbangan bagi pelaku pasar domestik,”Perdagangan di akhir pekan cenderung spekulatif. Investor saham di Indonesia sedang mengantisipasi hari bursa yang pendek pada pekan depan sebelum libur Natal yang diperkirakan cenderung sepi,"ungkapnya.

Berikutnya, indeks BEI Senin awal pekan diperkirakan akan bergerak menguat terbatas sebelum menyambut libur panjang Natal dan Tahun Baru. Perdagangan kemarin, saham-saham unggulan memimpin koreksi, terutama yang berada di sektor tambang dan finansial. Saham di kedua sektor tersebut rata-rata punya kapitalisasi besar, sehingga koreksinya sangat terasa.

Aksi ambil untung banyak dilakukan investor dalam negeri. Dua sektor berhasil positif, yaitu sektor agrikultur dan industri dasar. Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 104.228 kali pada volume 4,305 miliar lembar saham senilai Rp 4,05 triliun. Sebanyak 78 saham naik, sisanya 169 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak ke arah negatif hingga sesi pertama. Tapi masih ada pasar modal yang menguat, yaitu bursa Singapura. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 29.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 24.100, Matahari (LPPF) naik Rp 300 ke Rp 11.300, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 200 ke Rp 41.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 700 ke Rp 60.550, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 500 ke Rp 10.600, Asahimas (AMFG) turun Rp 400 ke Rp 6.400, dan BCA (BBCA) turun Rp 300 ke Rp 9.250.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup melemah 47,111 poin (1,11%) ke level 4.184,869. Sementara Indeks LQ45 anjlok 9,611 poin (1,36%) ke level 695,832. Dari awal hanya melepas tipis, IHSG secara perlahan terus melemah di zona merah sampai ke titik terendahnya di 4.182,154. Hanya satu sektor yang masih bertahan positif.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 54.915 kali pada volume 1,986 miliar lembar saham senilai Rp 1,609 triliun. Sebanyak 36 saham naik, sisanya 154 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 900 ke Rp 24.450, Hanson (MYRX) naik Rp 60 ke Rp 590, Lonsum (LSIP) naik Rp 40 ke Rp 1.890, dan Betonjaya (BTON) naik Rp 40 ke Rp 610. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.050 ke Rp 28.050, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 750 ke Rp 60.500, Indocement (INTP) turun Rp 650 ke Rp 19.250, Matahari (LPPF) turun Rp 400 ke Rp 10.600.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 3,19 poin atau 0,08% menjadi 4.228,79 , sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,10 poin (0,16%) ke level 704,34 mengikuti bursa saham di Asia mengantisipasi pertemuan bank sentral Jepang,”Bursa Asia, termasuk indeks BEI cenderung mendatar dengan kecenderungan melemah seiring pasar yang sedang mengambil posisi 'wait and see' mengantisipasi pertemuan bank sentral Jepang," kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung.

Dia menambahkan, eforia di pasar saham terkait pengurangan stimulus keuangan (tapering off) the Fed sepertinya juga mulai terkikis setelah penguatan cukup signifikan pada hari sebelumnya. Di sisi lain, lanjut dia, pasar masih akan mengantisipasi pergerakan rupiah yang jika masih terus melemah, akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 36,01 poin (0,16%) ke level 22.852,74, indeks Nikkei-225 turun 70,98 poin (0,45%) ke level 15.788,94 dan Straits Times menguat 5,51 poin (0,20%) ke posisi 3.076,38. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…