KKP Capai Target Pertumbuhan 19%

NERACA

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan program industrialisasi kelautan dan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru (blue economy) menunjukkan hasil positif. Pasalnya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) tahun 2013 mencerminkan pencapaian target sebesar 19%.  

“Produksi perikanan tercatat sebesar 15,3 juta ton. Juga untuk pertama kalinya telah mencapai swa sembada garam dengan produksi 2 juta ton. Tingkat konsumsi ikan sebesar 34 kg per kapita tiap tahun. Bahkan pencapaian kesejahtareraan nelayan dan pembudidaya kesejahteraan sudah mencapai 105,4,” kata Inspektur Jenderal KKP Andha Fauzie Miraza dalam acara Media Gathering mengenai Kilas Balik Program KKP di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis (19/12).

Andha menjelaskan pada tahun 2013 KKP menargetkan kinerja ekspor produk hasil perikanan dapat tumbuh sebesar 19% atau sekitar US$5 milliar dari target pada 2012 lalu sebesar US$4,2 milliar. “Dari target ekspor tersebut udang tetap menjadi salah satu komoditas unggulan yang diproyeksikan mencapai US$1,9 miliar. Diikuti oleh komoditas ikan lainnya sebesar US$1,5 miliar, tuna sebesar US$720 juta, kepiting US$379 juta dan produk perikanan lainnya senilai US$541 juta.”

Capaian ekspor hasil perikanan juga telah mengarah pada produk bernilai tambah (value added). Hal itu terlihat dengan adanya kenaikan nilai ekspor perikanan sebesar 10,8%. Hal ini membuat pertumbuhan neraca perdagangan perikanan naik sebesar 11, 49%. “Dari jumlah tersebut neraca perdagangan produk perikanan tahun lalu surplus 76,47%,” tambah Andha.

Kemudian Andha menjelaskan target IKU KKP Tahun 2014 terletak pada angka pertumbuhan PDB perikanan sebesar 7,25%  atau naik 0,77% dari tahun 2013. Produksi perikanan ditargetkan akan mencapai  22,39 juta ton terdiri dari perikanan tangkap sebesar 5,50 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 16,89 juta ton. Sedangkan untuk produksi garam rakyat sebesar 3,03 juta ton atau naik sekitar 1 juta ton dari produksi sebelumnya.

“Demikian juga tingkat kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan diharapkan akan menyentuh angka 112. Termasuk tingkat konsumsi ikan dalam negeri harus mencapai 38 kg per kapita. Selain itu harus bisa mencapai  perbaikan kasus penolakan ekspor hasil perikanan ke negara mitra bisa ditekan dibawah 10 kasus,” ujar Andha.

Menurut Andha keberhasilan KKP dalam berbagai program pembangunan kelautan dan perikanan juga didukung kinerja jajaran KKP yang solid dan bersih. Hal ini terbukti dengan tidak adanya kasus korupsi, kolusi, dan nepostisme (KKN) di tubuh lembaga. Hal ini tercermin dari penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) tahun 2013.

“KKP memperoleh nilai A atau sangat memuaskan dalam penerapan SAKIP Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Bahkan prestasi ini menjadikan KKP satu-satunya pembina sektor yang memperoleh penghargaan akuntabilitas sangat baik. Penilaian ini melengkapi raihan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas Laporan Keuangan KKP tahun 2012 dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) pada pertengahan Juli 2013 lalu,” tukas Andha. [lulus]

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…